Booksmovies of The Month: Chapter 05 - Bacaan Awal Tahun

Halo semua, kita kembali lagi dalam segmen Booksmovies of the Month!!!!!1!!!!!

Bulan Januari sudah berakhir, perasaan kemarin itu baru tanggal 1 Januari deh kok sekarang tau-tau udah masuk bulan Februari aja. Bicara soal bulan Januari, seperti biasa Reka akan membagikan buku dan film apa saja yang sudah Reka baca dan tonton selama sebulan penuh. Untuk film, mendadak Reka lupa film apa aja yang udah ditonton, alhasil yang diingat hanya satu film. Gini nih sekarang kalau gak di catet atau ditandai, bisa tiba-tiba gak inget sama sekali. Tapi tenang saja, walau hanya satu film yang diingat, reka akan tetap mencantumkan film yang Reka tonton di bulan Januari. Oke langsung aja disimaak….

 

BUKU – NOVEL – LOKAL 

Belenggu Ilse oleh Ruwi Meita

Karya mba Ruwi belum pernah membuat Reka tidak sabar untuk membaca tulisannya, salah satunya adalah novel Belenggu Ilse yang berhasil dirampungkan selama 2 hari dimalam sebelum pergantian tahun baru. 

Kisah dalam novel Belenggu Ilse dimulai saat Firas mengetahui isterinya, Ilse ditemukan di depan rumahnya dalam kondisi hilang ingatan. Firas, orang pertama yang mengetahui hal tersebut merasa sangat terguncang, terlebih melihat keadaan Ilse seperti orang yang tidak dikenalnya, penampakkan Ilse yang berantakkan baik secara fisik dan psikologis membuat Firas tidak ingin melibatkan kejadian tersebut dengan melaporkannya kepada pihak kepolisian. 

Ralia, sahabat Ilse sekaligus “teman” Firas, geram melihat tindakan Firas yang sedikit lambat dan lembek, keterlibatan Ralia membantu kasus yang dialami Ilse mengalami perkembangan yang pada akhirnya satu demi satu petunjuk mulai bertebaran seiring kasus kebakaran yang menewaskan sosok perempuan di rumah terpencil dekat air terjun Coban Talun. Kedua peristiwa tersebut ternyata memiliki koneksi terselubung, yang mewujudkan satu kasus yang cukup mengenaskan.

 

Lagi-lagi unsur thriller yang cukup kuat dari penulis novel thriller lokal favorit reka, Ruwi Meita menyajikan cerita yang fresh dan sangat lokal. Fresh, dalam artian, kasus yang diceritakan dalam buku ini tidak hanya menjelaskan bagaimana Ilse bisa meghilang dan mengapa ia bisa kembali dengan kondisinya yang sedang hilang ingatan. Namun, lebih jauh lagi pembaca akan dibawa mengarah ke dalam isu yang dikenal dengan sebutan “deep web / dark web”. 

Menarik kann? Ini menjadi hal baru yang Reka baca selama menyelami buku-buku thriller lokal. Walau penulis tidak menjelaskannya dengan rinci tetapi ide tersebut menjadi salah satu daya tarik dari novel Belenggu Ilse.

Selain itu, tokoh didalamnya yang menjadi pusat utama dalam cerita; Ilse dan Ralia memiliki kisah yang gak kalah serunya dengan kasus Ilse. Ilse yang selalu menjadi cahaya dan Ralia, sebagai sahabat yang menjadi bayangan di balik tenarnya sosok Ilse. Menyeimbangkan karakter wanita yang cukup sentral dan terbilang kuat, penulis juga menaburkan 2 sosok laki-laki yang hadir dalam kehidupan 2 wanita tersebut, eiiitss…. Walau hanya sedikit adegan romantiseunya dalam novel ini, tapi Reka cukup terhibur dengan interaksi antara Ralia dan Sura. Sosok Sura yang hangat dan menyenangkan, berhasil membuat kisah dalam novel lebih bercahaya  #halah

Untuk eksekusi di akhir cerita, Reka harus mengatakannya dengan sedikit rasa kecewa, sebab tidak menjawab harapan yang selalu Reka bayangkan saat membaca bukunya mba Ruwi. Ending yang kurang menyeluruh untuk menjawab kasus Ilse dan terbakarnya rumah terpencil tersebut.  Juga, sosok pelaku yang menjadi pelaku utama dalam kasus Ilse tidak begitu dijelaskan dengan detail alih-alih hanya dijabarkan secara singkat. Tapi, setelah Reka menutup bacaan dan membaca kembali judul pada buku, reka membuat dugaan kalau novel ini memusatkan pada keadaan Ilse dan keluarganya, terutama tindakan Firas yang seolah-olah menerangkan bahwa ia seperti mengikat Ilse sehingga tidak ingin orang-orang tau peristiwa apa yang telah terjadi pada Ilse.

Wah panjang juga, walau endingnya terkesan “memaksa” Reka tetap menyukai dan menikmati novel Belenggu Ilse. Overall, Reka bisa memberikan 3.8/5*. Akses membaca Belenggu Ilse bisa didapatkan melalui platform aplikasi iPusnas dan Gramedia Digital.

 

The Perfect World of Miwako Sumida oleh Clarissa Goenawan

Novel ini berkisah tentang misteri kematian seorang mahasiswi Jepang, Miwako Sumida. Ryusei, teman sekelasnya dari Universitas Waseda mencari fakta atas kematian Miwako, ke sebuah desa tempat terakhir yang dikunjungi oleh Miwako.

Buku kedua dari Clarissa yang dibaca. Suasana yang berusaha dibangun oleh penulis dalam buku ini cukup melankolis. Kematian Miwako adalah peristiwa yang membuat Ryusei cukup terpukul. Ryusei yang mengenal Miwako dengan tidak sengaja dipertemukan oleh acara kencan buta yang diadakan oleh salah satu teman kampusnya Ryusei. Ternyata setelah acara kencan buta, mereka berdua memiliki ketertarikan yang sama, yaitu minat pada buku. Ada satu toko buku tua yang selalu dikunjungi Miwako begitu juga pada Ryusei yang ternyata cukup sering mengunjungi toko buku tersebut untuk membeli buku atau sekedar melihat-lihat. 

Pertemuan kecil mereka untuk datang ke toko buku menjadi lebih sering. Akhirnya pertemanan diantara keduanya berlanjut sampai dengan diperkenalkannya Miwako pada kakak perempuan Ryusei dan ditawari untuk bekerja dengannya, yah walau sebenarnya disaat itu perasaan Ryusei masih digantungin sama Miwako heuheu. Miwako menerima tawaran pekerjaan yang diajak oleh Ryu dan………tidak lama setelah mereka bertiga saling mengenal satu sama lain dan menjadi dekat, Miwako dikabarkan menghilang dan tewas.

Reka tidak bisa memberikan banyak komentar terhadap buku ini, sebab Reka sudah sangat menyukai semua tentang buku ini dan kisah di dalamnya. Cerita dan narasi yang diuraikan penulis sangat mengalir dan enak dibaca. Konflik setiap tokohnya dibagi dengan jelas dan runut. Bukan hanya Ryusei dan Miwako saja yang memiliki porsi kisah utama, namun dua tokoh pendamping lainnya yaitu Chie (teman dekat Miwako) dan Fumio (kakak kandung Ryusei) juga mempunyai bagian cerita yang tidak kalah menariknya. 

Konflik utama yang dibahas mempunyai keterikatan dengan masalah psikis seseorang yang mengalami kegagalan, mendekap dalam kesedihan dan menolak untuk menatap masa depan. Sosok misterius Miwako membawa cerita dalam buku ini semakin menarik dan menegangkan, sebab pembaca akan dibawa masuk ke dalam kehidupan masa lalu Miwako yang cukup traumatis.

Unsur magis ditampilkan di beberapa bagian cerita namun tidak mendominasi sehingga untuk pembaca yang tidak menyukai hal-hal mistis masih bisa mengikuti cerita ini dengan nyaman. Ending cerita dikemas dan ditutup dengan cukup jelas, tidak dibiarkan menggantung begitu saja seperti pada kisahnya Ren dalam buku Rainbirds.

Reka bisa memberikan 4.3/5* untuk novel kedua karangan Clarissa Goenawan. Teruntuk kalian yang menyukai cerita misteri serupa Haruki murakami versi lokal, buku ini patut dicoba  :D

 

Surat Kopi oleh Joko Pinurbo

Surat kopi merupakan sehimpun puisi yang ditulis penyair rentang tahun 2011 hingga 2014.

Kali pertama membaca karya dari Joko Pinurbo. Di postingan booksmovies sebelumnya Reka pernah membahas soal buku puisi/sajak buatan penulis lokal. Reka memang belum terbiasa dengan buku jenis ini, dan ternyata menemukan Surat Kopi cukup berkesan untuk Reka pribadi.

Kumpulan puisi Surat Kopi relatif singkat dan menyenangkan. Reka tidak begitu paham dan belum mengerti bagaimana caranya memberi kesan setelah membaca sebuah puisi. Membaca dan merenunginya adalah salah satu cara yang Reka lakukan setelah membaca sebuah puisi. Singkatnya, Surat Kopi banyak menyampaikan pesan yang berkesinambungan dengan kehidupan sehari-hari manusia, dari yang terlihat sepele hingga persoalan yang cukup berat dan bersifat personal. Mudah dicerna, Reka bisa merekomendasikan buku puisi ini untuk kalian yang ingin mencoba jenis bacaan baru.

 

Serayu malam oleh Muhamad Wahyudi

Serayu malam membawa kisah seorang lelaki dan sepatunya, penjudi dan perempuan bercodet, serta kisah-kisah manusia yang bersekutu dengan kejahatan, amarah bahkan makhluk gaib. Cerita-cerita dalam buku ini bukanlah untuk dikenang namun suatu saat bisa saja terjadi pada anda.

Menemukan kembali kumpulan cerpen yang memorable. Cerita di dalamnya membentuk sebuah perjalanan, perjalanan yang dilalui oleh kisahnya Dirga, dan tokoh lainnya dalam sebuah kereta bernama Serayu Malam.  Kisah yang ditorehkan antara tokoh satu dengan tokoh lainnya mengangkat cerita dari beragam tema, dituliskan oleh penulis dengan penuturan yang hangat, unik dan terkadang  lucu.

Cerita dalam kumcer lokal seakan selalu membuat Reka merasa rindu,rindu ingin membaca lebih banyak lagi kumpulan cerpen. Keberagaman cerita yang dijadikan satu dalam sebuah buku menjadi alternatif pilihan Reka jika mood membaca sedang menurun. Salah satunya dengan membaca Serayu malam yang memiliki keunikannya sendiri.

Reka bisa merekomendasikan buku ini untuk kalian yang merindukan suasana di kampung halaman beserta kisah yang tidak di duga-duga.  

  

NOVEL - TERJEMAHAN

I Want to Die but I want to Eat Tteokpokki oleh Baek Se Hee

I want to die but I want to eat tteokpokki adalah esai yang berisi tentang pertanyaan, penilaian, saran, nasihat, dan evaluasi diri yang bertujuan agar pembaca bisa menerima dan mencintai dirinya. Buku self improvement ini mendapatkan sambutan baik karena pembaca merasakan hal yang sama dengan kisah Baek Se Hee sehingga buku ini mendapatkan predikat Bestseller di Korea Selatan.

Buku nonfiksi pertama yang Reka baca di tahun 2021. Membaca ini tidak terasa seperti membaca buku nonfiksi pada umumnya, format tulisan dalam buku ini penuh dengan isi verbatim dari sesi konseling yang dilakukan oleh pasien dan psikiater. Sekali lagi Reka ingin bilang bahwa reka salut dan kagum dengan apa yang dilakukan oleh penulis yang memutuskan untuk menyebarkan kisahnya dalam bentuk buku diatas depresi dan kecemasan yang sedang ia alami. Isu kesehatan mental yang kental tertulis semua dalam buku ini, bagaimana pasien menghadapi depresinya, bagaimana ia jujur dengan segala gejolak perasaannya saat gejala depresi itu muncul dan bagaimana ia mempertahankan hidupnya.

Jika kalian mencari buku yang berkaitan dengan self-improvement dan isu kesehatan mental, buku ini menjadi salah satu buku yang patut untuk coba dibaca. Reka juga sudah menulis lengkap ulasan mengenai buku I want to Die but I Want to Eat Tteokpokki dalam postingan di blog Rekamairan sesi ONreview- I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki.


Juru Tato dari Auschwitz oleh Heather Morris

Merupakan penceritaan ulang atas pengalaman Lale Sokolov yang menato lengan ribuan tahanan di kamp.konsentrasi pada masa-masa Holocaust, sekaligus menjadi bukti akan kekuatan cinta dan kemanusiaan dalam keadaan-keadaan yang paling gelap sekalipun.

Membaca buku ini setelah melihat review yang dituliskan Lia-worldofthedreamer dalam blognya. Saat itu Reka memang sedang mencari-cari buku bertema holocaust, atau fiksi sejarah dalam masa perang dunia. Juru tato dari Aushwitz sudah cukup menjawab rasa penasaran Reka, terlebih lagi ini adalah kisah nyata dari seorang juru tato, ia merupakan saksi dari sebuah sejarah yang pernah dialami penyintas untuk mempertahankan hidupnya.

Alur dalam buku ini cukup lambat, tidak terburu-buru dan tidak begitu menegangkan, tidak seperti yang Reka bayangkan, ini mungkin karena efek film hisfic perang dunia yang lebih mencekam dan sadis. Tapi jangan salah paham dulu, ada beberapa bagian dalam buku ini yang menjelaskan kekejaman yang dilakukan oleh tentara Jerman, namun tidak muncul dengan sering.

Penggambaran tokoh Lale yang hangat, cukup kuat dan membekas, bagaimana cinta nya terhadap Gita memang menjadi topik utama dalam buku ini, peran Gita dalam kehidupannya Lale juga sangat berpengaruh, entah apa yang terjadi kalau salah satu diantaranya tewas lebih dulu pada saat mereka dimadu cinta.

Okey, sepertinya cukup. Buku ini bisa Reka rekomendasikan untuk pembaca yang ingin memulai buku fiksi-sejarah dengan sedikit bumbu romance, Juru tato dari Auschwitz bisa dijadikan salah satu pilihannya.

Sebetulnya ada satu buku lagi yang Reka baca di bulan Januari, namun Reka sendiri kurang puas dengan penilaian Reka terhadap buku tersebut. so, di bagian paling akhir nanti Reka akan tetap cantumkan buku nya walau tanpa ulasan.

 

MOVIE

The Prestige

Menceritakan tentang dua orang pesulap bernama Robert Angier dan Alfred Borden yang awalnya merupakan asisten dari seorang pesulap tua berpengalaman, Milton. Suatu hari terjadi insiden tak terduga dimana istri Robert yang bertugas sebagai asisten diatas panggung, tewas karena kesalahan Borden.

Film lawas selalu berhasil membuat Reka terbengong melihat ending dan maksud cerita yang ingin disampaikan penulis. Awalnya Reka mengira film ini hanya akan mengisahkan tentang dua orang pesulap yang terlibat dalam pembunuhan diluar unsur sulap itu sendiri, namun dugaan Reka keliru. Semua yang diceritakan dalam film ini adalah tentang bagaimana Sulap itu bekerja dalam kehidupan. Unsur misterinya sangat terasa, penonton akan dibawa bagaimana persaingan antara dua tokoh utama, Ainger dan Borden dalam mempertahankan eksistensi mereka sebagai pesulap.

Reka rekomendasikan film ini untuk kalian semua yang belum menonton. The Prestige menjadi pilihan Reka sebagai film yang wajib disaksikan.


Sedikit info, semua buku diatas Reka akses melalui aplikasi iPusnas dan gramedia digital, dan hanya satu buku fisik.  Nah, untuk sisa satu buku yang reka tuntaskan di bulan lalu, itu adalah kumpulan cerpen karya Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Transit:Urban stories. Kumcer ini tidak begitu melekat dalam ingatan, sehingga Reka tidak ingin mengulasnya lebih lanjut. Tapi dari semua kumcer yang ditulis, Reka menyukai beberapa cerita yang cukup membuat bulu kuduk merinding dan bergidik ngeri. 

Oke, segitu saja untuk bacaan dan film di bulan Januari, bagaimana dengan kalian??

Dan untuk mengisi rencana bacaan, Reka ingin meminta satu buku yang sangat membekas dan direkomendasikan untuk dibaca setidaknya sekali dalam seumur hidup versi kalian, bebas antara fiksi atau nonfiksi atau bisa keduanya, tapi Reka minta yang berbahasa indonesia aja hehehe. Reka ingin tahu bagaimana jawaban dari teman-teman sekalian ….

Reka tunggu jawabannya di kolom komentar :’))

Have a great day and stay safe…….!

Comments

  1. Waah asik-asik nih buku yang dibaca Reka bulan Januari kemarin dan ya rasanya kok cepet banget ya Januari udah habis aja...

    Btw, satu pun belom ada yang aku baca nih buku dari Reka ini hahaha tapi aku penasaran banget sama Belenggu Ilse karena bawa2 deep web, belom pernah baca buku tentang ini dan kayaknya sih menarik banget dijadiin topik. Aku penasaran banget.

    Hmmm... kalo saranin buku yang membekas banget bingung nih 🙈 tapi mungkin aku bakal nyaranin Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo. Aku suka ceritanya yang tentang adat dan juga keberanian wanita untuk melawan. Cobain deh kalo belom baca siapa tau suka juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba penulisnya pernah mentioned soal deep web lewat akun medsosnya dan ternyata dibikin untuk bahan novel Belenggu ilse, ini aku rekomendasiin untuk orang-orang yang suka misteri thriller, mungkin mba Tika sedang merambah genre tersebut? hehehe.

      ah itu! novel yang aku baca tahun lalu tapi sempet terhenti gara-gara banyak kosa kata yang aku kurang paham hahaha. Udah ada di tbr goodreads aku mba Tika, tinggal nunggu mood buat lanjut baca bukunya.

      anywayyy terima kasih ya mba Tika untuk rekomendasi bukunya :'D

      Delete
  2. Mba Reka bener2 suka genre thriller sepertinya yaa? Kereeen!
    Aku makin penasaran sama buku2 Clarisa Goenawan. Apalagi ini Mba Reka sampe kasi bintang di atas 4 ^^ Mending aku baca The Perfect World of Miwako Sumida atau Rainbirds dulu ya Mba Reka?

    Kalau Mba Reka cuma nonton 1 (yg diinget), aku malah bulan ini ga nonton sama sekali kayaknya. Hahaha.. CUma selewat nonton film2 anak2 karena di rumah TV nyala cuma sebatas Disney Channel dan Nickledeon :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw kelihatan banget ya kak? awal mulanya itu karena baca sherlock kak, eh makin kesini penasaran dengan cerita yang lebih kental unsur tegangnya, ketemu deh sama genre thriller.

      iya kak, sepertinya cerita mba Clarissa cocok sama aku, langsung suka pas baca Rainbirds, malahan ingin baca ulang lagi kak hehehe.
      hm.... saran dariku coba baca Rainbirds dulu, setelah itu baru The perfect world miwako, kak Thessa :'))

      Delete
  3. Waah banyak juga buku yang dibaca Reka di bulan Januari niih kereeen 👏👏👏

    Dari semuanya aku penasaran sama Belenggu Ilse dan The Perfect of Miwako Sumida. Aku udah lama penasaran sama karyanya Ruwi Meita, dia selalu nulis genre misteri yaa?

    Oh iya, aku sebenernya ga terlalu suka baca kumpulan puisi, tapi ada satu buku puisi karya Aan Mansyur yang aku suka banget, judulnya Melihat Api Bekerja. Mungkin Reka mau nyobain 😊

    Aaaah iyaaa The Prestige yang iniii! Hahaha kemarin pas Reka mention di komen postinganku masih ngawang-ngawang yang mana, cuma inget yang main Christian Bale 😂 Ini bagus siih memang, banyak bikin terbengong-bengong nontonnya.

    Hmmm buku yang selalu aku rekomendasikan, The Perks Of Being A Wallflower dan Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi. Reka udah baca kedua buku itu belum? Kalau belum, aku rekomendasikan untuk dibacaaa 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. bacaan bulan ini termasuk bacaan yang gak terlalu bikin mikir kak, jadi mungkin aku bisa borong buku lain. dan mood baca sedang meningkat hehehe.

      Belenggu ilse dan the perfect world memang unik dan punya ciri khas nya berbeda dari sesama penulis lokal. dan untuk mba Ruwi meita memang dikenal sebagai penulis thriller lokal, Kak eya. Aku udah baca 2 buku lainnya dan kalo kak Eya suka sama genre ini harus coba baca salah satu bukunya mba Ruwi deh :D

      Aan mansyur itu penulis khusus buku puisi bukan sih kak? aku sering denger tapi kebanyakan taunya buku puisi aja wkwk.
      The perks of being a wallflower aku udah nonton filmnya kak! tapi bukunya belom sih. aduh filmny aja bagus, bukunya juga pasti gak kalah greget nih. Raden mandasia belum baca tapi pernah denger, judulnya kok lucu dan agak unik yaa.

      Rekomendasi buku dari kak Eya menarik nih, terima kasih ya kak Eyaaaa atas saran buku-bukunya :DD

      Delete
  4. Tuh kan jadi makin penasaran sama Juru Tato T_____T
    Bulan ini sama kayak kamu aku juga nonton satu film aja, film animasi Soul yang kapan hari rame dibicarain itu haha, mau nulis sesuatu tentang film Soul tapi masih belum nemu mood yang pas. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh kak Endah, bagaimana kabarnya??

      ayok mari silahkan dibacaaa, Juru tato ada di gramedia digital loh hehehe, ini juga gara-gara racun dari Lia nih baca juru tato.

      ayo kak tulis ulasan film Soul di blog kak Endah hehehe, aku mau nonton tapi mood menonton film lagi rendah #halah

      Delete
    2. Baik, mba Reka semoga baik juga <3 Juru Tato masih masuk wishlist, mau namatin yang buku fisik dulu nih ada 12 biji belum kebaca semua xD yep nanti aku tulis ini lagi ngumpulin mood yang astagaaa dicari-cari kok belum ketemu juga xD

      Delete
    3. aduh 12 buku itu fiksi atau nonfiksi semua kak? wkekeke. aku tunggu postingan baru dari kak Endaaaah, semangat yo kak, semoga moodnya bangkit kembali :D

      Delete
  5. Aah udah lama pengen baca The Perfect World of Miwako Sumida tapi belum kesampean. Baca reviewnya jadi makin makin nggak sabar buat baca bukunya. Anyway yang Belenggu Ilse kayaknya menarik juga. Jadi nambah lagi wishlist bukunya 😳

    Kalau buat buku yang berkesan aku pengen ngerekomenin bukunya Viktor E. Frankl yang Man's Search for Meaning buat buku non-fiksinya dan If Cats Disappered from The World buat buku fiksinya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi iya Via semoga via bisa cocok sama The perfect world miwako kalau sudah baca..
      Terima kasih Via sudah merekomendasikan bukunya, Man search for meaning sudah menjadi incaranku juga nih :'))

      Delete
  6. Nisaaa, hari ini aku baru namatin Belenggu Ilse dan sama seperri baca Rumah Lebah, nagihhhh banget! Sampai nggak rela close apps GD 😂 ciri khas Ruwi Meita banget ya penuturan ceritanya, dan benar-benar dibuat penasaran sampai akhirnya ketemu plot twist di halaman terakhir yang bikin aku "HAH?". Kayaknya bukan karya Ruwi ya kalo nggak bikin ber-hah ria 😂

    Tadinya aku mau cuti baca thriller/mystery dulu, eh kamu rekomen The Perfect World of Miwako. Ya udin baca lagi lah wkwkwk

    Thank you so much Niss buat semua review-nya! ❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehhehe emang mba Ruwi top banget ya kak. Aku suka reread lagi tuh bukunya mba Ruwi karena ceritanya bisa bikin kangen wkwkwk.
      kalo aku untuk ending lebih Waw Rumah lebah sih dibanding Belenggu, tapi tetep keunikan dari kedua bukunya.

      hahahaha. sebelum bertempur dengan bukunya Haruki, aku menyarankan pemanasan dengan buku-bukunya mba Clarissa kak. Suasana bukunya tuh mirip-mirip sama tulisannya Haruki.
      siap kak Janeeee.. terima kasih kembali dan selamat membaca!!!

      Delete
  7. Aaak, penasaran dengan Belenggu Ilse 😆 rindu diajak thrilling ala Ruwi Meita nih *gaya banget* 🤣 semoga bulan ini bisa aku baca wkwk

    Miwako dan Juru Tato kece banget kan, Kak Reka 😆 aku suka kedua buku tsb! Betul kata Kak Reka, Miwako tuh mirip-mirip karya Murakami tapi versi lebih agak bersahabat ceritanya, nggak se-absurd Murakami 🤣 dan pacenya lebih cepat.

    Aku udah terlalu sering mention buku fiksi dan non-fiksi yang berkesan untukku 😂 daripada nanti Kak Reka bosan mendengarnya, izinkan aku merekomendasikan buku lain yang nggak kalah kece ya. Judulnya A Feminist Manifesto. Untuk menambah pengetahuan lebih tentang feminism, buku ini baguss 🙈 ada versi Eng dan terjemahan, tinggal dipilih mana yang enak dibaca. Halamannya juga tipissss banget jadi bisa dibaca saat santai, sedikit-dikit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok Liaaa baca belenggu Ilse. Wkwkwk terus abis baca Rumah lebah kemarin gimana? Bagus banget ya, aku sampe pengin baca ulang lagi :>

      Miwako badass Lii, aku suka cerita masa lalu setiap tokohnyaa, bingung aku mau berkata apa lagi 😆

      Wah buku soal feminism ya, kayaknya aku juga belum pernah baca buku soal feminis sih, tapi buku ini memang sempet heboh di twitter hohoho 🧐 oke deh Liaaa, aku catet dulu. Maaciii ya Liaaa untuk rekomendasi bukunya 😁👍🏻

      Delete
  8. Juru tato itu aku juga pengeeen banget baca . Selalu tertarik Ama segala hal yg berbau Nazi dan pembantaiannya zaman dulu. Aku malah udh masukin bucket list utk bisa liat lgs ke museum pembantaiannya di Polandia. Ga ada hal yg bikin gembira sih kalo udh menyangkut Nazi. Pasti ceritanya selalu sedih :(.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai kak Fanny!!

      Membaca ini juga bikin aku sadar beberapa hal; terutama soal kemanusiaan. Kayaknya ini sih yang seringkali dibahas kalo udah ngomongin sejarah perang dulu huhuhu. Iya, gak bisa bayangin kak kalo kita ada di posisi mereka. Woah kak Fanny ada keinginan untuk kesana yaa ternyata :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

About my Favorite Webtoon

Perfect Blue (1998): Bukan untuk Sembarang penonton