The Thrilling Thriller Book Tag: Menyelisik Sisi Gelap Manusia dan Konflik Batin Melalui Genre Thriller
You don't know what cold is until you've experienced the cold you feel when the blood is draining out of your body
Perasaan apa yang muncul saat kamu membaca sepenggal kalimat diatas? apa kamu merasa bergidik, ngeri, merinding, takut, gak nyaman? apa yang terlintas dalam pikiran ketika membaca kalimat tersebut? kalau saya.......... langsung merasa gak nyaman ketika membacanya. Ada perasaan ganjil yang sulit dijelaskan juga bergidik, terutama pada kalimat "when the blood is draining out of your body"........rrrr
Kutipan terlampir saya ambil dari salah satu novel thriller yang sudah saya baca di tahun 2021. Dengan mengingat dan membaca judul bukunya aja udah membuat bulu kuduk saya berdiri merinding, sebab langsung teringat dengan kisahnya tourist guide yang harus menjalani tugas untuk menemani seorang terduga pelaku pembunuhan (psikopat) selama 3 hari. (menggali kembali memori lama sambil menahan ngeri). Pokoknya mah saya gak mau membayangkannya lagi, tapi kenapa buku ini justru memorable ya😂
Nah, saya pengin tanya karena saya juga penasaran. Pernahkah teman-teman disini, khususnya penyuka dan pecinta novel thriller bertanya pada diri sendiri.
"kenapa ya gue suka sama genre thriller? kenapa ya gue suka sama cerita-cerita kriminal berbalut thriller? apa yang bikin gue merasa tertantang saat membaca genre ini? adakah yang tidak gue suka dari buku-buku bergenre thriller? apa gak takut sama adegan-adegan sadis yang tertuang dalam cerita?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Oleh karena itu, lahirlah postingan ini. Thanks again to Kak Aya (Kanaya Sophia), berkat salah satu episode dalam kanal youtube nya (yang ini nih👇), saya tergerak untuk membuat konten dengan tema yang sama.
hihihi makasi Kak Aya, kemauan menulisku bangkit setelah menyaksikan video kakak. 😍
Yang Gue Suka Di Novel Thriller | The Thrilling Thriller Book Tag |
Terjemahan Qanita |
- Peniru & Pembunuhan tanpa Jasad
- The Hole
- VE
- Tokoh dengan Mental disorder. Tingkat kerumitan, dan kompleksitas cerita yang terbentuk karena tokoh memiliki gangguan mental, menurut saya memiliki nilai lebih. Pasalnya, pasti gak mudah membuat cerita dengan karakter yang memiliki mental disorder. Oleh karna itu saya sering terjebak dengan cerita seperti ini. Saya jadi sering menciptakan prasangka-prasangka baru selama membaca novel jenis seperti ini. Tertipu di tengah klimaks, berkat ketidakstabilan mental / psikis yang dialami tokoh. Singkat kata, saya suka dengan novel thriller yang dibalut dengan aspek psikologis, mental pressure, dan penekanan pada faktor psikis para tokoh.
- Penyajian POV / Timeline yang berbeda. Saya sependapat dengan Kak Aya. Contohnya ketika membaca novel The Silent Patient. Awalnya saya gak sadar kalau ternyata setiap POV akan saling bertemu di satu titik, dan penggunaan timeline waktu yang pas banget penempatannya, sampe bisa menipu saya di akhir cerita kalau ternyata "OH begitu toh maksudnya" 😆. Teknik penyajian serupa juga bisa ditemukan dalam novel Second sister, yang gak kalah membagongkan plot twistnya berkat sajian POV yang berbeda di setiap bab..
- Bromance / relasi antar tokoh: Bucin dikit boleh dong? hahaha. Meskipun gak semua novel thriller mempunyai bromance / persahabatan antar tokoh, tapi mesti saya akui kalau novel kriminal thriller yang menyelipkan unsur bromance itu sangat entertaining. Sebut saja seperti; Sherlock-John, Porter-Nash, dan masih banyak lagi sih kayaknyaa. Unsur persahabatan yang terjalin diantara mereka menjadi elemen pendukung yang menghibur pembaca dikala kusut mikirin kasus. Guyonan satir kadang kala bikin pembaca terhibur dan mencairkan suasana.
- Plot twist: Ini sangat dibutuhkan terutama untuk saya, pembaca yang gampang bosen, jadi paling tidak harus ada plot twist meskipun hanya minor plot twist😋
- Old sad story (The villain's POV): Novel The Good Son adalah jawabannya. Walaupun saya agak kecewa dengan pembahasan masa kecil tokoh utama yang terasa nanggung. Tapi it's okai, saya masih memilih novel ini sebagai the best psychological thriller sepanjang pengalaman membaca saya.
- Konflik batin: Kalau batinnya gak tertekan itu namanya bukan novel thriller. Hampir, bukan hampir tapi semua tokoh dari novel thriller yang pernah saya baca pasti pernah mengalami tragedi, korban atas pengalaman masa lalu yang menyakitkan, atau bahkan pernah menyakiti seseorang. Tragedi tersebut kemudian diangkat menjadi sebuah topik cerita; eksplorasi sisi gelap dan jahat manusia. Nah, berkaitan lagi dengan kondisi mental kan? memang menarik.
- Teka-teki dan misteri yang rumit: Saya emang suka dengan fiksi yang mengandung kedua elemen ini, rasanya kurang afdol kalo gak bikin otak saya mikir sampe kepikiran.
- Narasi terlalu deskriptif: Terlalu bertele-tele, panjang lebar melebar kemana-mana, terlalu detail padahal gak ada kaitannya dengan kasus / tokoh yang terlibat. Detail sih boleh aja, tapi kalau tidak ditempatkan pada posisi yang pas dan maksa, malah bikin jenuh pembaca.
Saya gak yakin sih kalau Star of the North terbilang underrated ? tapi kayaknya saya masih jarang ngeliat temen2 pembaca yang mengenal novel ini.
Kerennn kak Rekaaa. Ga expect the best psychology thriller jatuh kepada The Good Son 😆 nungguin kak Reka baca Deep Water 😌
ReplyDeleteDari awal selesai baca buku ini sampe sekarang masih suka kebayang-bayang ceritanya, Hum. dan thriller kayak good soon yang sebenernya tipe aku bangettt 😁, karena mungkin POV nya dipaparkan lsg sama villain nya ya jadi menarik, hehe.
DeleteTerima kasih ulasannya, Kak.
ReplyDeleteTapi, apalah daya. Saya yang penyuka genre romanislami dan non-fiksi, belum sampai jauh ke sana.
Terima kasih kak sudah mampir dan bersedia membaca blog Reka ^^
DeleteGpp kak ini hanya masalah selera dan referensi aja hehe.
Suka juga thriller karena nggak bikin ngantuk....kalau roman suka ketiduran bacanya maklum selera..Terima kasih listnya semoga bisa baca-baca
ReplyDeleteHola Kak Phebsss....
Deletebenar sekali, bikin nagih juga ya kak kayak mecin wkwkkwkw, baca sekali pengin baca lagi buku lainnya.
Sama-sama Kak Phebs, terimakasih kembali udah mampir kesini lagi :D
Loh loh, The Woman in Purple Skirt itu thriller juga toh. Baru tahuuu~ 😂 terima kasih pencerahannya
ReplyDeleteAda beberapa bagian yang berasa thrilling, Kak. Walaupun gak secara gamblang secara narasi, tapi nuansa dan plot utama cerita ttg "stalker" ini bisa dibilang thriller sih, aku waktu baca jadi mikir "serem juga ya kalau ada orang kayak gini di sekitar kita" 😶
DeleteMenurutku pribadi novel ini bukan murni thriller, bisa dibilang minor thriller aja kak hehe.
Kemarin-kemarin Lia juga ngerekomendasiin novel Bino, sempet pengen beli versi cetaknya tapi harganya masih di atas seratus ribuan ya. Nanti tak coba baca beberapa halaman dulu di Ipusnas, kalau cocok bakalan beli versi cetaknya aja sekalian buat koleksi.
ReplyDeleteYang disayangkan tuh novel Misteri Patung Garam, sekarang susah nyari bukunya. sekalinya ada buku KW. Walaupun kurang suka sama penulisnya, tapi novel Misteri Patung Garam udah lama ada di daftar perburuan😁
Ayo Kak Edot baca Binoo.....masih jarang yg tau novel ini sih kak
DeleteWah iya buku langka itu kak, dulu waktu aku beli di BBW 2018 stoknya masih banyak bgtt lho 😂
eh kenapatuh sama penulisnya Kak??👀