The Fourth Monkey oleh J.D.Barker

Penulis : J.D. Barker 

Penerbit : Bhuana Sastra


Tahun Terbit : 28 Mei 2018


ISBN 13 : 9786024555740


568 halaman


Akses Membaca : Buku Fisik 



Blurb : 

Tewasnya seorang pria yang tertabrak—entah murni kecelakaan atau sengaja menabrakkan diri—menyisakan tanda tanya besar. Pasalnya, ia membawa sebuah kotak berisi potongan telinga. Disinyalir, ia adalah Pembunuh Empat Monyet, buron polisi selama hampir lima tahun.

Dengan dalih filosofi Tiga Monyet Bijak, ia selalu memotong telinga, lidah, dan mencongkel mata korban-korbannya sebelum membunuhnya. Polisi dan detektif pun berusaha menguak kebenarannya lewat barang bukti yang tertinggal, termasuk buku harian tentang masa kecil sang pembunuh. Karena, kuat dugaan masih ada korban yang sekarang entah di mana, korban yang telinganya sudah dipotong, yang masih harus diselamatkan. 


Garis besar cerita : 

Seperti yang sudah tertulis diatas, buku ini bercerita tentang kasus kecelakaan seorang pria yang diduga sengaja menabrakan dirinya ke arah bus. Pria tersebut dinyatakan sebagai pembunuh 4 monyet. Namun apa benar ia P4M? - singkatannya. Sam Porter, (detektif yang sedang cuti) mengetahui hal ini langsung bergegas untuk menyelidiki kasus dan berniat membongkar tuntas identitas P4M. Sebab, P4M adalah buronan polisi selama 5 tahun. Adapun motif pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh didasari atas filosofi 4 monyet bijak, yaitu; 


Tidak melihat yang tidak baik ๐Ÿ™ˆ

Tidak mendengar yang tidak baik๐Ÿ™‰

Tidak berbicara yang tidak baik๐Ÿ™Š

Tidak melakukan perbuatan yang tidak baik๐Ÿ’


(bahkan di hape kita ada emojinya)


Ini semacam aturan kekal yang diyakini dan dipegang kuat oleh P4M semasa hidupnya, jadi kalo dia bertemu dengan orang yang melanggar aturan diatas, bakalan dieksekusi atau diambil potongan tubuhnya; mata, telinga, mulut, dan terakhir - dibunuh. 


Sam Porter dan Polisi berpacu dengan waktu, selain menyelidiki keberadaan dan kebenaran sosok P4M, mereka juga harus menyelamatkan korban terakhir yang tengah di kurung, entah dimana. Tapi tentu saja tidak segampang menelan air ludah sendiri, P4M masih ingin bermain-main dengan Porter, ia terus memancing Porter untuk mencari tahu jejak yang ditinggalkannya melalui barang bukti yang tertinggal. Barang-barang bukti tersebut mengarah ke satu petunjuk dan berikut petunjuk atas kasus lainnya? Termasuk buku harian yang ditulis oleh si pembunuh yang ternyata terdapat benang penghubung dengan kasus yang sedang diselidiki. Berhasilkah Porter menemukan jejak petunjuk dalam buku tersebut? pasalnya, buku itu berisikan cerita yang amat panjang, autobio seorang pembunuh. Mampukah Porter mengejar waktu yang tersisa? sembari membaca buku harian? untuk menyelamatkan sekaligus menangkap? ada aroma yang lebih busuk dibalik kasus pembunuhan yang sedang terjadi.  


Kok kesannya urusan Porter banyak banget ya? Coba kita pretelin satu persatu;


Menyelesaikan kasus tewasnya tabrakan seorang pria 

Mengungkap apakah betul pria tersebut adalah P4M?

Menyelamatkan korban terakhir - Emory

Membaca buku harian masa kecil pembunuh

Dan satu lagi, dia masih punya masalah pribadi yang belum diselesaikan. 




Tokoh & Karakter :

Sam Porter - Detektif (sedang cuti bekerja karena satu alasan) paruh baya, berbadan besar seperti Shrek (kata Clair), berdedikasi, cerdas, kalem - gak banyak basa basi,  humoris. 


Nash - rekan sekaligus teman dekat Porter, kocak, naksir sama Clair? jijik sama tikus, dan tidak terbiasa menangani kasus separah P4M.


Clair - satu tim dengan Porter selama kasus P4M. Cekatan, gampang emosi? lebih tangguh dibanding Nash.


Watson - Teknisi TKP, cerdas, jago IT, dipanggil Dr. Watson oleh Porter, pemuda yang langsung menarik perhatian Porter dan Nash. Tokoh kunci! (siapkan hatimuuu)


Emory - gadis cantik dan cerdasss, korban terakhir P4M. Siapakah Emory sebenarnya?? terlibat dengan kasus?


Arthur Talbot - Pengusaha kaya raya tapi utang dimana-mana. terlibat dengan kasus?


"Aku" - mengaku dirinya sebagai seorang Anak dalam catatan buku harian, siapa dia? P4M, siapa nama aslinya, seperti apa wujud aslinya?

dsb. 


Diantara semua karakter, jujur - Watson lah yang paling menarik perhatian, tiba-tiba nongol langsung memancarkan aura kecerdasan, tipikal tokoh yang bikin saya melemah. Tak lupa juga Porter dan Nash, karena mereka berdua melawak teruuuuus!! kalo mereka gak ada, buku ini terasa hampa, gak jarang saya sering ketawa selama membaca buku ini gegara mereka, sebentar ketawa, sebentar meringis ngilu, kesel, jengkel, gemas. 


Cuma, ada satu yang kayaknya kurang nampol, penokohan Porter. Entah kenapa, dia ini gak jauh beda dengan karakter detektif lain yang pernah saya baca. Apa ya tidak ada ciri unik yang bisa mengingatkan saya kepada sosok Porter kecuali panggilan "Shrek" oleh Clair, secara fisik langsung kebayang. Namun, dari sisi kepribadian terlihat kurang kuat, oke dia cerdas, pengetahuannya luas, keliatan kalo dia termasuk orang yang suka baca, tapi entahlah kepribadiannya masih ngambang...........atau mungkin juga Porter memang sengaja dibuat serealistis dan seminimalis mungkin agar tidak berlebihan dan fiktif banget. Yah mau bagaimanapun toh saya tetap suka dengan ceritanya. 


Sudut pandang :

Sudut pandang cerita berubah-ubah - terkadang Porter, kadang Emory, Clair, Buku harian, juga tokoh lainnya. Meski begitu hal tersebut tidak membuat pembaca bingung, justru dengan adanya pergantian sudut pandang, pembaca akan dibuat penasaran dan menebak-nebak cerita siapakah yang akan disuguhkan pada bab berikutnya, tingkat suspensinya semakin meningkat hingga membuat kita terpancing agar tidak melewatkan satu bab pun.  



Kesan - Kesan :

Tanggapan dan kesan saya? SAYA SUKA BGT BUKU INI. Berasa lagi nonton film thriller, alurnya tergolong cepat dan tangkas, narasinya tidak bertele-tela dan tepat sasaran. Nuansa misteri yang dibangun mengingatkan saya dengan film SE7EN yang sangat fenomenal itu, tau kannn?? Gaya bercerita penulis sungguh menggoda mata agar saya tetap bertahan membaca sampai selesai dalam satu waktu. Isi chapter nya pendek-pendek, kemungkinan hanya 5-8 halaman, bahkan ada yang hanya 3 halaman, ini biasanya ketika sudah mencapai penghujung cerita. Terjemahannya juga bagus tidak kaku walaupun ada beberapa typo tapi gak menganggu jalan cerita.  


Selebihnya oke. Ide cerita yang dipilih oleh penulis terbilang cukup unik. Pembunuh yang menggunakan dalih filosofi 4 monyet bijak sebagai pijakan atas tindakannya membunuh orang-orang “tidak bersalah” (doh gak bersalah dimata orang umum tp menurut pandangan si pembunuh mereka semua adalah orang yang melanggar aturan, tidak beradab, melakukan perbuatan tidak baik, hingga pantas untuk dihukum). 


Pemikiran pembunuh disini memang unik, mereka bikin aturan sendiri. Tapi tindakan yang mereka lakukan pun sangat buruk. Memotong telinga sebagai hukuman? Mencongkel mata, memutilasi lalu membunuh dsb, apakah ini bisa disebut dengan “Tidak melakukan perbuatan yang tidak Baik???”. 


Jangan bercandaaaa. 


Niatnya sih baik ya menangkap penjahat tapi cara menghukum nya salah banget. Disisi lain saya mendukung tindakan P4M yang secara tidak langsung ikut menumpas kasus terbesar yang ada pada buku ini. 


Penjelasan terkait luka akibat pembunuhan pada korban cukup detail dan agak bikin saya ngeri sekaligus mual. Saya mendingan dikasih deskripsi luka tembakan pistol daripada luka bekas gigitan tikus, sayatan pisau, seonggok daging atau lebih dari itu (walaupun bekas tembakan pistol di kepala juga tak lebih mendingan daripada ini). Untuk ukuran novel thriller, 4thMK terbilang sadis dan keji. Oh saya jadi inget bagian polisi menemukan mayat di gedung tua. Kondisi ruangannya lembab, gelap dan bau busuk, saat mayat itu ditemukan banyak lilin kecil di sekelilingnya. Isi perutnya? Jangan ditanya, ancur parah. Luka di kepala juga sama sadisnya. Bahkan si Porter sampe gak mau ngeliat, betapa keji pembunuhan yang dilakukan oleh P4M. 


Bagi teman-teman yang berminat membaca buku ini, kudu siap-siap aja ya, kalau gak terbiasa membaca permutilasian, lewati saja bagian itu๐Ÿ‘Œ


Bagian favorit :

> Tentu saja chemistry antara Nash dan Porter! Duo kombi berbadan gempal ini detektif paling lucu yang pernah saya baca (lupa siapa lagi detektif yang lucu selain mereka). Chemistry yang dibangun oleh kedua tokoh berasa banget kalau mereka nih sahabat karib dan rekan sejawat. Salah satu bagian dialog paling bloon yang terjadi diantara mereka saat membicarakan soal TIKUS๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ.  Dan selain itu pokoknya mah ada aja yang dibikin lucu sama mereka, berkat hadirnya kedua orang ini membaca buku thriller jadi terasa lebih ringan. 


> Percakapan antara Porter dan Watson. Siapa bilang novel thriller hanya dipenuhi dengan adegan sadis dan brutal yang bikin stress pembaca nya? Ternyata buku ini tidak luput dari momen menyedihkan seperti apa yang dikatakan Porter pada bagian berikut; 


Curahan hari seorang detektif 


> Mengenai filosofi 4 monyet bijak; isi dari filosofi ini sebetulnya punya makna yang baik jika kita dapat mempraktikkannya di dunia nyata: betul kan? Tidak mendengar, melihat, berbicara dan berbuat yang tidak baik. 



> Rekonstruksi wajah menggunakan metode Lynnerup. Berkaitan dengan teknologi lab forensik. Saya baru tau kalau ada metode untuk menyusun kembali bentuk wajah mayat yang hancur; melalui proses carbon dating. Jadi, di buku ini Porter kepengin tau usia pada mayat karena wajah nya udah ancur. Dan ternyata kecanggihan teknologi ini memang betulan ada, coba cek di gugel deh. 


Menurut saya itu keren dari segi kecanggihan teknologi, tapi juga bikin saya merinding. Membayangkan wajah mayat udah ancur terus di muat ulang, itu kayak gimana apa enggak ngeri? Petugas Forensik kudu makan apa biar gak mual tiap kali ngeliat mayat.  



Secara keseluruhan : 


Saya puassssssss. Ini baru deh yang namanya novel misteri thriller-berhasil bikin adrenalin saya terus di pompa selama membaca bukunya. Buku ini termasuk “padat isi”, selain mengungkap kebenaran atas kasus P4M yang diselidiki Porter ternyata masih ada manusia busuk lain yang mengendap-endap dan bersembunyi dibalik kemewahan. Penulis mengungkap kejutan dengan baik, menyimpan petunjuk lalu menebarkannya melalui dialog dan asumsi, membiarkan kita menelusuri jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pembunuh. Plot TWIST nya emang beneran bikin saya elus-elus dada, Ya Tuhan wajar kalau si pembunuh juga murka.  


Soal ending, saya gak mau kasih spoiler. Kamu harus baca sendiri. Perjalanan Porter dalam mengungkap sosok P4M belum berhenti disini. Petualangan Shrek, eh maksudnya Porter dkk akan berlanjut ke buku kedua dan ketiga dan saya udah ada rencana akan segera melanjutkannya ๐Ÿ˜.



PENUTUP 



๐Ÿ“š 


Semua penilaian saya tentang buku terkait sifatnya subjektif — menurut saya bagus dan cocok, belum tentu pembaca lain juga merasakan yang sama. Tapi saya akan merekomendasikan novel The Fourth Monkey kepada teman-teman penggemar genre thriller—buku ini wajib kamu coba! 


Sekian dan terima kasih banyak untuk teman-teman yang sudah membaca sampai akhir. Buku ini hasil pinjaman dari kenalan, buku fisiknya emang udah agak langka, saya sih berharap akan ada penerbit yang mau mencetak ulangg๐Ÿ‘€





*Info lanjut tentang perjalanan Reka bersama buku-buku bacaannya? Kunjungi langsung akun Goodreads dan The Story Graph dengan username @hllreka :)

Comments

  1. Kak Reka, header blognya manisss banget ๐Ÿ™ˆ. Btw, semakin penasaran membaca The Fourth Monkey setelah baca ulasan ini!! Aaaakkk, nggak sabar ingin bacaaa. Niatnya pengin pinjam bukunya di Perpusnas, tapi kalau nggak kesampaian, nanti baca yang versi Eng deh ๐Ÿ˜‚.
    Kayaknya seru banget dan ada karakter yang bakal aku suka juga kayaknyaa *looking at you, Watson ๐Ÿ™ˆ
    Karena buku ini berseri, endingnya gantung nggak sih, Kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha makasi Liaa, sebenernya masih bingung nyari header yg pas kayak gimana.

      Eh Lia jadi pinjam kah? Di perpusnas ada?๐Ÿ‘€
      Aaaaa Watson ini tuh gimana ya, semoga kamu gak terkejut pas baca buku nya ๐Ÿ˜‚

      Gantung Lii! Kasus pertama di buku ini memang sudah selesai tp urusan dengan pembunuhnya belum tuntas, dan dilanjutkan ke seri buku kedua - ketiga ๐Ÿ˜

      Delete
  2. Dont mind me ya Mba Rekaa... Aku lagi nulis buku ini di catetan biar pan-kapan bisa ku check out.. wkwkw.. Makasihh Mba Rekkaaaa ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  3. kasian tuh sam porter kalang kabut beresin P4M..btw filosofi yang terkandung pada novelnya seperti cerminan Bad Guy in real life..:D
    nice share info novelnya ka reka..sukses selalu ya

    ditunggu visit backnya..thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan Porter masih harus beresin urusannya dgn P4M di buku kedua dan ketiga๐Ÿ˜….

      Terima kasih kembali ya sudah berkunjung kesini!!:)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perfect Blue (1998): Bukan untuk Sembarang penonton

About my Favorite Webtoon