Booksmovies of the Month: Chapter 04

 

Happy new year!!! 

Selamat tahun baru ya teman-teman (telat berapa hari :D). Gak terasa ya, tahun 2020 sudah tenggelam. Melaluinya dengan berbagai macam kisah, suka maupun duka. Mari tetap berdoa dan berusaha agar tahun 2021 semua harapan dan keberuntungan yang baik selalu berada di lingkaran kita semua (aamiin).

Sebelumnya, Reka ingin menambah catatan mengenai segmen Booksmovies, karena sepertinya Reka akan campur sedikit dengan series (Kdrama, anime, Tv series lainnya) yang artinya tidak hanya berpatok kepada film saja. Bulan Desember kali ini tontonan dan bacaan Reka tidak begitu beragam, sepertinya Reka masih sangat betah dengan genre nyaman. Jadi, maaf jika tontonan ataupun bacaan yang dibahas sedikit suram dan selalu misterius wkwkwkw. Siapa tau pembaca disini ada yang punya selera sama dengan Reka :D

 

BUKU – NOVEL – LOKAL

Selfie (sh) edition oleh Adimas Immanuel, Faisal Oddang, Lala Bohang, Ibe S. Palogai, Theoresia Rumthe

Karya dari lima penulis, berbentuk lima buku, hadir dalam satu paket bertajuk selfie(sh).  Kelima buku memiliki judul dan kisahnya masing-masing. Buku ini termasuk ke dalam kategori Puisi & cerpen. Reka baru membaca tiga dari lima buku yang ada, karena di iPusnas hanya tersedia 4 buku, dan tidak berlangganan nonfiksi gramedia digital yang ternyata mempunyai koleksi lengkapnya. Buku-buku diatas diisi sebanyak 30 halaman, memiliki jenis font berbeda di setiap buku nya.

Buku yang sudah Reka baca yaitu tulisan dari Faisal Oddang berjudul “Dua alasan untuk tidak jatuh cinta”, Lala bohang berjudul “Susah payah di malam hari susah payah hidup di siang hari”, dan satu karya dari Adimas Immanuel berjudul “Pencurian terbesat abad ini”. 

Sedangkan dua karya lain yang belum sempat terbaca adalah karya Theoresia Rumthe "Seseorang di kaca" ,dan Ibe S. Palogai "Menjala kunang-kunang" 

Kisahnya memiliki keunikan dari semua judul yang ditulis. Ketiga nya menyangkut perihal keresahan, penolakan, kegalauan, mimpi, pelampiasan atas duka, dan ketimpangan sosial yang terjadi antar manusia dengan lingkungannya. Reka menangkap kesimpulan bahwa tulisan-tulisan yang disampaikan oleh mereka adalah salah satu upaya penyaluran keresahan yang terjadi dalam diri manusia, yang terkadang manusia bisa lebih merepotkan dibanding makhluk lainnya.

Sebetulnya Reka bukan tipe pembaca yang menyukai jenis bacaan puisi/ sajak, kadang kalimat yang disampaikan begitu membuat Reka bingung sekaligus bertanya-tanya “apa yang hendak disampaikan penulis?”, tapi pengecualian untuk ketiga buku diatas, tulisannya seperti cerita yang ditulis dalam buku diari, tidak seberat yang Reka kira. Barisan kalimat dibawah ini salah satu potongan kalimat yang disampaikan oleh penulis.

“jangan mudah percaya apa pun, jangan mencari sesuatu yang membuatmu mencari, jangan melibatkan pertarungan yang melibatkan diri dalam pertarungan yang tidak bisa kaumenangkan”   (Pencurian terbesar abad ini)

 

Kumcer Jazz, Parfum dan Insiden oleh Seno Gumira Ajidarma

Buku ini terdiri dari lima bagian. Pertama, menyajikan seluk-beluk posmodernisme, kedua perihal politik kebudayaan orde baru, dan bagian ketiga adalah tinjauan karya sastra Seno. Bagian keempat menceritakan pembahasan metafiksi dan budaya populer, dan kelima adalah kesimpulan sebagai penutup cerita (via goodreads).

Tulisan beliau berhasil menghipnotis Reka dengan nyenyak, penyampaian kritiknya jelas dan tidak bertele-tele, lugas dan enak dibaca. Ceritanya memang cenderung suram dan pilu, sebab pembaca akan diajak menelusuri kisah yang cukup tragis. Walau suram, jangan khawatir, kalian juga akan dibawa untuk menjelajahi tentang bagaimana musik Jazz, yang membuat intermeso dalam pergantian bab nya. Musik jazz sendiri memiliki artian yang tidak begitu indah, terkadang bisa begitu menyenangkan, namun nelangsa dan bisa berganti menjadi kelabu. Tapi pada bagian ini sedikitnya membuat Reka melompati beberapa kalimat, bukan membosankan tapi terlalu penasaran dengan bagian bab “Insiden” dalam cerita.

Reka bisa merekomendasikan kumcer ini untuk kalian yang ingin memulai membaca karya dari Seno Gumira, kalimatnya ringan dipahami, dibalut dengan kompleksitas cerita di dalam ceritanya.

 

Saksi Mata oleh Seno Gumira Ajidarma

Satu lagi tulisan beliau yang Reka baca dibulan ini, yaitu adalah Saksi mata. Saksi mata adalah kumcer berisikan 13 cerita. Tragis, sakit dan kelam, buku ini membuat Reka geleng-geleng kepala. Reka ngerasa kalau kumcer ini sangat menyedihkan dan bikin jengkel. Seno menuturkannya dengan begitu lihai, menyadarkan agar manusia bisa melihat lewat cerita, bagaimana kebenaran disembunyikan dan di bungkam, bagaimana manusia memotong urat kemanusiaan itu sendiri, dan bahwa manusia pernah hadir dalam kehilangan seseorang yang meninggal tanpa alasan yang jelas. Penuturan yang dibawakan beliau menggelitik jiwa, kadang Reka gak habis pikir manusia bisa segitu teganya terhadap manusia lain?,lalu  apakah arti kemanusiaan?  dimana letak “kemanusiaan yang adil dan beradab?

Reka ingin membaca ulang kembali dan lebih meresapi cerita, sebab tidak ada rencana untuk membaca buku ini sebelumnya, hanya karena memenuhi target, akhirnya dibaca sedikit terburu-buru hahaha. Reka akan merekomendasikan kumcer Saksi mata untuk kalian yang ingin melihat bagaimana masa penjajahan dan peristiwa setelahnya.

 

NOVEL - TERJEMAHAN

The Good Son oleh Jeong You Jeong

Kisah di dalam buku ini dimulai saat tokoh utama bernama Yu jin terbangun dalam tidurnya dengan keadaan berlumuran darah. Darah itu bukan darahnya, lalu darah siapa? Jawabannya diketahui saat ia menemukan ibunya tergeletak tak bernyawa. Sebagai penderita epilepsi, ingatan Yu jin sering bermasalah dan ia tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi pada malam sebelumnya. Yu jin berusaha mencari tahu apa yang terjadi, menggali ingatannya dan menguak rahasia gelap tentang keluarganya dan tentang dirinya sendiri. dan sementara itu tidak jauh dari tempat tinggal Yu jin terdapat seorang mayat wanita ditemukan tewas yang memiliki luka yang sama dengan ibunya.

Alurnya sedikit lambat, tapi Reka sangat menikmati cerita dalam novel ini, begitu detail dan fokus. Unsur psikologis yang digali oleh penulis tentang Yu-Jin sangat terasa, ditelaah cukup mendalam masa kecil hingga Yu jin dewasa. Ceritanya tidak hanya berpusat pada siapa pelaku nya tetapi perlahan pembaca akan mengetahui siapa sebenarnya sosok Yu jin. Satu demi satu rahasia mulai terkuak, begitu pun dengan ingatan Yu jin. Penulis menuliskannya dengan larut, menggambarkan rasa frustasi yang dirasakan oleh tokoh utama dengan alami, kekecewaan yang mendalam juga dilantunkan secara emosional. Ada beberapa adegan menganggu di dalamnya, seperti bagaimana cara pelaku membunuh korbannya, dijelaskan cukup rinci hingga Reka bisa membayangkannya secara otomatis bagaimana kegilaan si tokoh memulai aksinya.

The Good Son menjadi novel thriller terfavorit Reka sepanjang tahun 2020. Buku ini wajib dibaca untuk kalian yang menyukai genre Psychology thriller yang memusatkan pada tokoh utama dengan kefrustrasian yang nyata.

 

Newcomer oleh Keigo Higashino

Detektif Kaga kyoichiro baru dipindahkan ke Nihonbashi, Tokyo. Ia memang pendatang baru, tapi sangat berpengalaman menangani kasus kriminal. Ia bergabung dengan tim untuk menyelidiki pembunuhan seorang wanita. Semakin terlibat dalam kasus itu, semakin banyak tersangka baru bermunculan. Bahkan hampir semua orang yang tinggal dan bekerja di distrik Nihonbashi memiliki motif sebagai pelaku. Agar si pelaku tertangkap, Kaga harus mengurai seluruh rahasia di sekitar hidup manusia yang rumit. Masa lalu korban, sejarah keluarganya, merupakan kunci yang akan membawa Kaga kepada si pelaku.

Tidak seperti cerita misteri kriminal lainnya yang memenuhi cerita dengan kegelapan dan perasaan kelam, Newcomer adalah sebuah novel dengan kesegaran baru dari cerita kriminal. Alur nya bisa dibilang lambat, namun menurut Reka penulis ingin membawa pembacanya untuk mengikuti keseluruhan perjalanan detektif Kaga dalam mengusut kasus. Mulai dari hal remeh yang terkesan tidak penting dan terlalu mengusik kehidupan pribadi tokoh di dalamnya, namun buat Reka sendiri hal itu menjadi ciri unik sang detektif. Premisnya sederhana tapi Keigo san mampu membungkusnya dengan cukup rapih, pembaca diberi petunjuk demi petunjuk berkat kisah yang ditampilkan dari setiap tokohnya.

Jika kalian ingin membaca cerita misteri-kriminal yang tidak terlalu kelam, Newcomer bisa dijadikan referensinya.

 

The Dry oleh Jane Harper

Semua orang yakin Luke Hadler telah mengacungkan senjata ke arah istri dan anaknya, lalu membaliknya dan menembak diri sendiri. Penduduk Kiewarra berhadapan dengan persoalan hidup dan mati pada musim kekeringan ini, tapi peristiwa itu tetap saja mengguncang seluruh kota. Penyelidik Federal Aaron Falk kembali ke Kiewarra untuk menghadiri pemakaman walau harus berhadapan dengan masyarakat yang telah menolaknya dua puluh tahun silam. Mau tak mau Falk terseret dalam penyelidikan kasus tersebut dan, ketika kecurigaan makin menggunung, dia pun mulai meragukan tuduhan terhadap Luke, sahabat masa kecilnya. Semakin jauh Falk menyelidik, semakin banyak luka lama yang tersingkap. Bagaimanapun, Luke dan Falk pernah menyimpan rahasia… rahasia yang terkubur dalam-dalam tapi terancam akan terbongkar dengan kematian Luke.

Alur cerita novel The dry tergolong lambat, bahkan menurut Reka sangat lambat. Premisnya sederhana, namun kisah masa lalu dalam tokoh utama nya yang membuat novel ini cukup menarik. Penyelidikan yang dilakukan tidak dikerjakan oleh seorang detektif jenius seperti Sherlock holmes. Pembaca diajak berkelana untuk mengikuti perjalanan Aaron yang mengusut kematian sahabat masa kecilnya, ia dipaksa kembali mengingat masa lalu yang kelam.

Menariknya dalam novel ini menurut Reka tidak lain adalah tokoh Aaron Falk. Cara ia menghadapi konflik dan reaksi warga kota Kiewarra terhadap masa lalu Aaron. Ia begitu tenang dan cukup sabar, bahkan setelah dibenci oleh beberapa warga disana, ia hampir tidak dipercayai oleh siapapun yang mengetahui kasus masa lalunya. Namun Aaron bersikap dewasa dan dapat berpikir jernih, ya walau begitu tokoh utama ini tetap diceritakan dengan serealistis mungkin, bagaimana saat kesabarannya mulai terusik.  

Tidak begitu spesial untuk Reka, namun berkat tokoh Aaron yang cukup menyenangkan, novel ini jadi bacaan yang bisa kalian baca jika menyukai misteri-drama yang cukup memancing rasa emosi.

 

MOVIEs (film & series)


The Call

Berkisah tentang dua wanita dari waktu yang berbeda yang terhubung melalui panggilan telepon  yang bertukar takdir.

Inti dari keseluruhan ceritanya sesuai dengan kalimat yang sudah Reka cantumkan diatas.  Awal kejadian panggilan telepon yang diterima oleh Seo Yeon (masa kini) dari gadis bernama Young sook (masa lampau) benar-benar diluar prediksi. Bagaimana setelah kejadian panggilan telepon yang rutin mereka lakukan malah membawa petaka bagi keduanya. Alur dalam film ini cukup cepat, aura suram didukung oleh visualisasi tone yang cenderung gelap, membuat penonton merasa cemas sepanjang menyaksikan filmnya. Akting kedua pemain benar-benar bagus.

Konflik utama yang dibahas memang memusatkan pada tokoh Seo yeon, namun di sisi lain tokoh Young sook membuat Reka berpikir kembali. Kelahiran diri seseorang yang baru, Reka merasa sisi lain yang ingin diangkat dari film The call adalah bagaimana seorang anak dapat bertingkah diluar kendali akibat pola asuh yang keliru. Kebutuhan yang tidak terpenuhi sewajarnya, interaksi yang terbatas, dan hal-hal lain yang menjadi pemicu. Darimana kah kejahatan itu sendiri bisa mulai berkembang?  Menarik jika kita bisa melihat bagian lain dari sebuah karya, baik itu film ataupun buku.

Tidak ingin panjang lebar untuk membahas sebuah film. Film ini akan cocok bagi penyuka film thriller horor. Beberapa adegan berdarah akan muncul, tetapi tidak sering. Bagi yang tidak terbiasa, mungkin bisa mencari referensi film lain atau bisa disaksikan dulu trailer filmnya ..

 

The Pianist

Sebuah film biografi yang berkisah tentang seorang Pianis Yahudi-Polandia, yang berjuang untuk bertahan hidup dari kehancuran Ghetto Warsawa pada perang dunia II.

Penyajian cerita yang sendu dan membara.  Pada masa holocaust seorang pianis bernama Szpilman harus bertahan hidup dengan melawan derasnya penjajahan tentara Nazi. Dikemas dengan sudut pandang tokoh utamanya yaitu Szpilman, penonton beberapa kali akan diperlihatkan sebagian adegan yang pilu dan kejam. Akting dari aktor ternama,Adrien brody sungguh memukau, kesedihan, kesengsaraan, ketakutan, semua terpampang jelas bagaimana Adrien memerankan tokoh Szpilman dengan kuat.

Secara keseluruhan Reka sangat menikmati film ini, membuat Reka berpikir seberapa jauh manusia bisa bertahan dengan rasa kemanusiaannya di waktu genting. Bagaimana sejarah meninggalkan korban tak bersalah dalam jumlah besar. Film The pianist cocok untuk kalian yang menyukai film berlatar belakang sejarah dunia dalam masa peperangan.  

Perfect Blue


Diadaptasi dari sebuah novel karya Yoshikazu Takeuchi (1991) film ini menceritakan kehidupan seorang idola bernama Mima Kirigoe yang tergabung dengan grup musik CHAM! Meskipun telah debut dengan beberapa lagu, grup ini tak kunjung menemui kesuksesan, hingga agensi memutuskan menarik Mima dari Cham dan menjadikannya seorang aktris.

Perjalanan Mima menjadi seorang aktris bukan lah perjalanan yang instan. Banyak dari penggemar Mima yang tidak menyetujui keputusannya dengan beralih profesi menjadi seorang aktris.

Lambat laun Mima menyadari bahwa ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, ia kebingungan. Menemui krisis identitas pada dirinya mengakibatkan Mima kalut dalam menyebrangi batas ilusi dan realitas. Kadang Reka tidak bisa membedakan mana yang hanya ilusi dan mana yang kejadian nyata. Alur dalam film ini cukup cepat, di menit-menit awal penonton sudah dibuat penasaran bagaimana kehidupan Mima sebagai aktris yang mendapat pesan terror di dalam rumahnya. seringkali asumsi Reka menjadi kabur berkat beberapa adegan dalam cerita.

Film yang cantik namun menyakitkan di saat bersamaan. Reka sudah menulis ulasan tentang film terkait, yang mau baca silahkan tengok kesini ya (On Review Perfect Blue). Reka tidak bisa merekomendasikan film ini ke sembarang orang, terutama bagi yang tidak terbiasa melihat adegan kekerasan yang bersifat gore.  

 

Drama series

Sweet Home

Mengisahkan tentang siswa SMA-Cha Hyun Soo yang pindah ke apartemen kecil setelah keluarganya meninggal akibat kecelakaan mobil. Menyusul kepindahannya itu, fenomena aneh terjadi yang mengubah manusia menjadi monster.

Drama terheboh di akhir tahun 2020, walau mungkin masih lebih heboh Alice In Borderland. Drama ini memiliki 20 episode dengan durasi sepanjang 40-50mnt di setiap episode. Awalnya Reka memang sudah menanti kehadiran series Sweet home karena sudah baca webtoonnya lebih dulu. 

Inti ceritanya, Hyun soo yang baru pindah ke apartemen dengan kondisi mental cukup buruk bahkan ia sudah mrencanakan tanggal bunuh dirinya, tiba-tiba saja serangan monster muncul di wilayah tempatnya tinggal. Peristiwa ini yang membuat Hyunsoo harus menunda untuk melakukan bunuh diri sebab ia harus bertahan hidup sementara waktu. Loh aneh ya? Mau bunuh diri tapi malah berbuat sebaliknya hahaha.

Pokok permasalahan dalam drama ini bukan hanya perubahan sosok manusia menjadi monster, melainkan mengapa manusia bisa berubah menjadi monster? Bagaimana pemicu awal, dan mengapa ada yang bertahan dan ada yang tidak? 

Sekilas, untuk Reka yang sudah membaca webtoonnya, terlihat perbedaan di dalam series garapan Netflix ini. Namun itu semua memang sudah direncanakan oleh sutradara.  Ending dalam drama masih dibiarkan menggantung, penonton dipersilahkan menebak apa yang terjadi pada adegan final tersebut. kayaknya sih bakalan ada season 2 nya, sebab masih banyak pertanyaan yang belum jelas jawabannya.

Seperti pertanyaan, apakah wujud Monster itu hanya buatan saja? atau sebuah kesalahan? Ada unsur kesengajaan? Atau memang perwujudan monster disini sebagai perumpamaan dari seorang “manusia normal” yang setiap saat bisa berubah menjadi “monster” sebab tekanan psikis yang tidak bisa lagi ditampung lebih lama. Whoknows?

Visualisasinya bagus sekali, pemain yang hadir juga menarik perhatian pecinta drama korea, ada Song Kang, Lee Do hyun, Lee jin wook, Lee Si young, dan pemain lainnya. Reka bisa merekomendasikan drama ini teruntuk kalian yang menggemari film thriller-action.

Masih ada lagi beberapa film yang Reka habiskan dibulan Desember lalu, diantaranya adalah

Gone girl

Grave of Fireflies

Paprika

Detachment

Film-film diatas juga gak kalah menarik untuk kalian saksikan lho!

 

*Setelah panjang lebar, Reka harus menutup perjumpaan kita kali ini. Dari apa yang dibaca dan Reka tonton diatas apakah ada yang sudah pernah menonton? Atau barangkali tertarik untuk membaca dan menontonnya? Boleh berikan jawaban di kolom komentar ya.

Selamat membaca!!!!




sumber sinopsis dan gambar :

goodreads.com

google

letterboxd.com

Comments

  1. Kalau dari judul buku-buku yang Kak Reka sebutkan, sepertinya aku belum pernah baca semua 😂. Buku Keigo yang baru aku baca itu Malice. Newcomer ini seri sebelum Malice ya hitungannya?

    Kalau dari film, aku belum nonton semua 🤣 tapi udah baca ulasan dan diceritain full drama Sweet Home jadi udah tahu isi sampai endingnya tanpa menonton 🤣. Song Kang di sini beda banget sama perannya di Love Alarm! Aku kaget saat tahu pemeran utama Sweet Home itu Song Kang sebab nggak kelihatan gantengnya 🤣

    The call aku penasaran banget sih ingin nonton. Banyak adegan sadis potong-potong gitu, nggak? Aku gampang eneg soalnya kalau nonton yang seperti itu 🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Lia! untuk Newcomer kalau aku cek tahun terbit nya jauh setelah malice terbit, detektifnya masih sama Li, masih dengan Det. Kaga, bukan novel lanjutan, ceritanya berbeda :D

      eh iya lho, aku sempet kaget juga Song Kang yang kalem begitu wajahnya bisa beda banget di Sweet home. tapi dia emang cocok sih Li kalau merujuk dari versi webtoonnya hahahha. Terus dia emang ganteng ya ternyata aku baru sadar apalagi pas rambutnya dipangkas, wah hahaha

      The call itu porsi sadisnya ada di bagian-bagian akhir mau ke ending, tapi kalo gak kuat liat darah, gak banyak adegannya kok, tapi aku memang tidak menyarankan The call untuk di tonton kalau Lia ragu-ragu :D

      Thanks for reading my post, Lia! :'')

      Delete
  2. Oke setelah membaca tulisan ini aku jadi makin pingin baca webtoon Sweet Home.
    Dari film-film yang ditulis di atas yang pernah aku tonton cuma tiga The Call, Gone Girl, dan Grave of Fireflies, tiga-tiga gelap banget nggak siiiiihhhh hhhhhhh capek T__________T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk kak baca! Biar aku ada teman heboh bareng wkwkwk. Versi webtoonnya gak kalah seru lhoo *maksa*

      Kak, Gone girl tuh endingnya rada ngeselin gak sih? dan hampir semua karakter tokohnya bikin aku jengkel doang, hahaha. Emang kak, suram semua, Grave of fireflies walau itu animasi, tapi ceritanya bikin mirisssss

      Delete
  3. Wahhh,, hanya ada satu dari yang Mba reka sebutkan yang cukup familiar di telinga saya.. Yaitu Sweet Home.. Aduh siapa coba yg nggak tau serial webtoon.. Udah dari kapan saya ngikutin serialnya.. Terus sejak mereka rilis filmnya juga di netflix.. Ya Ampunnn sumpahh... hahahah Terkejut saya ternyata filmnya feelnya jadi lebih terasa karena efek gorenya itu loh... hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak Bayu!! selamat datang di blog Reka, terima kasih ya sudah mau membaca dan meninggalkan komentarnya :')

      wah kak Bayu ngikutin webtoonnya juga? saya juga kak, seru banget ya? saya ada rasa gak rela ketika tau Sweet home sudah tamat. Bener kak, drama seriesnya gak kalah seru, gejala monsterisasinya beneran mirip sama yg di webtoon, monsternya juga kayak asli >< gak salah deh kalo diproduksi sama netflix

      Delete
  4. Dari film yang disebutkan di atas belum pernah ada yg aku tonton :') Tapi belakangan ini Sweet Home dan Alice in Borderland berseliweran di TLku dan banyak juga teman2ku yg nonton.

    Semoga aku bisa nonton juga nih >,< penasaran dan berasa kudet banget karena ga ngikutin yg lagi hype haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mithaaaa, terima kasih ya udah mampir lagi kesini :D
      hm.. apakah Mitha berminat untuk menonton diantara keduanya? aku liat kayaknya Mitha penikmat drama series juga ya hehehe *soktau*

      Sweet home bagus mit, kalau Mitha suka thriller horor, Sweet home boleh coba ditonton :'))

      Delete
    2. Iya. Pengen banget nih nonton keduanya. Aku sendiri suka yang berbau thriller. Betul kak! Aku memang suka nonton drama. Cuma skrg ini interestnya lagi ke drama-drama china nih hehe.

      Tapi aku bakal cobain dua drama itu nanti ^^

      Delete
  5. Sudah lama liat seri selfish itu. Pengen beli, tapi harganya saat itu lumayam mahal. Pertama kali kenal Seno itu pas semester awal, dapat tugas membaca cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku. Setelah baca itu, langsung jatuh cinta sama tulisan-tulisan Seno. Kalau novel terjemahan yang kak Reka baca, saya pernah liat The Dry karya Jane Harper itu tapi tidak tau dimana. Mungkin dari ulasan teman blogger. Saya tertarik.

    Bahas film, ada yang menarik dari daftar tontonan kak Reka. Apakah kak Reka nonton The Pianist karena Adrien Brody ada di Detachment, atau sebaliknya? Saya belum pernah nonton keduanya, tapi The Pianist cukup akrab ditelinga saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. seri selfiesh tersedia lengkap di gramedia digital, barangkali Rahul ingin membacanya disana 👌

      Memang, tulisan Seno memikat hati ya. Aku sedang mengincar tulisan beliau yang lain.

      😅 tebakan Rahul tepat sekali. Sebetulnya detachment ini sudah pernah aku tonton di tahun lalu tapi setelah kemarin menonton Adrien di The pianist,alhasil ingin rewatch Detachment lagi✌🏻

      Btw thankyou Rahul sudah berkunjung kemari..

      Delete
    2. Saya mulai kepikiran untuk berlangganan Gramedia Digital, tapi saya pikir ngga akan maksimal. Mungkin latihan dulu lewat Ipusnas.

      Kan, kan. Saya sih nebak-nebak aja, tapi Adrien Brody di Detachment dan The Pianist cukup mencolok. Jadi gampang menganalisa hal itu. Ha ha ha.

      Delete
  6. Halo Kak Reka!!! Ini adalah komentar perdanaku di blog ini. Hahaha dan maaf kalau OOT. So terimakasih karena sudah menulis sangat lengkap review buku maupun film di blog kakak 😂 Karena ku tahu menulis itu apalagi lengkap kaya yang kakak bikin itu susah. Jadi, aku mengapresiasi kerja keras kakak. 🙂

    Selanjutnya, aku belum pernah baca novel-novel yang di atas. Tapi, aku tertarik sama yang novel terjemahan Korea. Karena belum pernah baca novel terjemahan dari Korea. Novel terjemahan sejauh ini yang ku baca adalah karya-karya klasik, itu juga nggak banyak. Aku akan masukkin ke list ku untuk novel nya Jeong You Jeong.

    Satu lagi, Kak Reka lebih prefer beli buku langsung ke toko atau lewat market place?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Syifana! ouu thank you so much for your kind words. Dan terima kasih kembali untuk Syifana sudah mau membaca dan meninggalkan komentar disini :'))

      Wah kalau gitu kita bisa saling bertukar informasi, kasih satu novel klasik rekomendasi dari kamu, tapi yang ringan ceritanya, aku susah banget baca karya klasik wkwkw. yup kalau kamu suka novel thriller, karya penulis Jeong you jeong bisa dicoba baca :D

      wah aku lebih suka ke toko buku Syif, salah satu healing time-ku juga sih hehehe.

      Delete
    2. Wkwkwkw, yang nggak terlalu berat mungkin Animal Farm dari George Orwell boleh dicoba. Ringan aja menurutku. 😂

      Delete
    3. Aku udah baca animal farm Syif, dan salah satu karya klasik yang bisa aku tolerir dari segi bahasa, karena masih bisa aku nikmati ceritanya 😁

      Oh aku pernah baca Fahrenhait 451 dan itu salah satu buku klasik yang bikin aku reading slum beberapa minggu wkwkwk. Anyway makasih untuk rekomendasinya :’D

      Delete
  7. Belated happy new year Reka hihihi
    Waah ada Seno Gumira, salah satu penulis kesukaanku juga nih.

    Daftar filmnya gak ada yang ku tonton tapi familiar di telinga karena the Call Alice In Borderland, dan Swett home diikuti sama suamiku series-nya.

    Ku kurang suka film/drama horor, thriller, dan asia. So, belum ada keinginan buat nonton, cuma denger ceritanya doang, hee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat tahun baru juga untuk kak Ayaa!!
      hooo iya kalau yang dari aku liat di blog kak Aya sepertinya lebih banyak update film barat ya ._.
      berarti boleh tuh dicoba tonton film-film asia, hehe.

      Oiya, terima kasih sudah berkunjung kemari. Sehat selalu untuk kak Aya & keluarganya!! :'))

      Delete
  8. Dari bacaan buku dan tontonan filmnya kayaknya Reka suka banget ya sama genre misteri thriller? ^^ Dari yang disebutin aku baru baca The Good Son dan setuju sih, penulisnya bagus banget dalam menuliskan jalan ceritanya. Ikut merinding waktu masa lalunya Yujin mulai terungkap.
    Udah penasaran pengen nonton The Call setelah baca review dari Mba Tika, eh sekarang jadi makin penasaran lagi wkwk semoga soon bisa kesampaian nonton

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Via!!

      iya nih, ketara banget ya kayaknyaa? Yesss, The good son, adalah novel thriller favoritku selama tahun 2020, bener aku sempet ngeri dan kepikiran terus bagaimana sosok Yu jin jika ada dalam bentuk nyata heuheu.

      Silahkan ditonton, Via! semoga kamu suka jika sudah menontonnya ya. Terima kasih sudah berkunjung balik ke blog Reka :D

      Delete
  9. Waaahh The Call, bagus meski buat saya agak kurang menikmati, saking nggak suka ama adegan berdarah dan sadisnya, yang jelas saya suka akting sadisnya si Seo itu :D
    Dan akting Park Shin ye sih kagak usah ditanya :D

    Btw kayaknya saya udah nonton Gone Girl ini deh, saking banyak nonton, sampai lupa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai kak Rey, lupa ada komentar kak Rey disini hohoho

      Iya kak dia yang main di Burning kan, aku pangling pas liat dia di film The call, auranya beda😅

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

THE END OF THE YEAR BOOK TAG 2024✨

Reading slump, Did not Finish dan beragam istilah lainnya