Tanya jawab Soal Buku



Ehm…. Jadi kali ini, gue tergoda untuk membuat sesi QnA setelah membaca tanya-jawab yang telah di posting oleh kak Jane dan Lia, juga berkat Mba Endah yang merangkum semua pertanyaan tersebut, gak pake mikir lama gue langsung bikin sore tadi. Apalagi QnA ini mengangkat tema seputar buku dan membaca. Oke langsung aja ya, silahkan dibaca sembari di jawab dalam hati…

 

Kalau beli buku biasanya liat cover atau sinopsis di belakang buku tersebut?

Jawab : Kalau memang berniat beli buku, sudah pasti di liat dari sinopsisnya :D


Adakah judul buku favorit kamu yang diadaptasi ke layar lebar? Do you prefer the movie / or the book? Or both?

Jawab : hm.. kayaknya Confession (Minato Kanae) ini termasuk buku favorit dan filmnya emang bagus banget. Oh ya dan Sherlock holmes. Tapi lebih prefer tv series Sherlock dibanding filmnya. Kalau ditanya lebih suka film atau versi buku nya, mungkin bisa dijawab setelah menonton filmnya juga. Jadi, semuanya “tergantung” gue udah nonton atau baca kedua versi tersebut atau belum hahaha

 

Be honest! Kalau cuma boleh pilih di antara buku fisik dan ebook untuk dibaca seumur hidup, mana yang kamu pilih?

Jawab :  #TeamBukuFisik , walau kata orang-orang Ebook terbilang praktis dan lebih terjangkau, tapi menurut gue itu semua kembali lagi pada kenyamanan (wkwkw)

 

Satu judul Buku yang akan dibawa ketika harus diisolasi di sebuah pulau kosong (boleh yang udah pernah dibaca atau belum)

Jawab : Seperti Sungai yang Mengalir (Paulo Coelho). Tentu saja kumcer beliau ini yang seringkali gue baca ulang di kala senggang, suka dan duka

 

Quote favorit dari sebuah buku yang pernah dibaca

Jawab : gue gak bisa bilang ini quotes atau bukan, tapi ini kalimat yang disampaikan oleh salah satu buku yang bikin gue meletup-letup.

“dan untuk sampai kepada kebenaran berarti bahwa seseorang tidak lagi merasa takut mati” (Firdaus – Perempuan di Titik Nol)

 

What’s your year-end book wishlist?

Jawab : Tahun ini sepertinya akan ditutup dengan membaca The Dry – Jane Harper, karena emang udah penasaran dari bulan lalu dan baru ada mood buat dibaca sekarang, dan ternyata gue malah bosan di tengah-tengah cerita. Uuuu

 

Apakah kamu punya atau pernah baca buku yang penulisnya memiliki inisial sama dengan nama-mu?

Jawab : Penulis dari Perempuan di Titik Nol, Nawaal El Saadawi. Inisial depan doang sih, karena sama-sama diawali huruf  “N” (wkwkwk)

 

Sebutkan masing-masing satu penulis favorit kamu dari Indonesia maupun luar negeri

Jawab : wah susah juga kalo disuruh pilih satu wkwkwk. Dari Indonesia, gue suka Okky Madasari. Tulisan beliau banyak mengangkat isu sosial yang selalu jadi ketertarikan gue. Suka dengan gaya tulisannya yang lugas, berani dan tajam.

Kalau dari luar negeri , dari tahun lalu sampai menuju tahun baru 2021 penulis luar negeri yang gue suka jatuh kepada Keigo Higashino, ini bakalan subjektif gak ya? Karena gue penyuka genre misteri, Keigo memberikan kesan tersendiri dalam buku-bukunya. Gaya tulisannya tidak menggebu-gebu tapi bikin penasaran, akar permasalahan dari tokoh utama yang meninggalkan kesan , itu beberapa yang gue sukai dari beliau.

 

Menurutmu, bagaimana cara untuk mengatasi Reading slump?

Jawab : Bukunya gak usah lanjut di baca. Udahan aja dulu. Kalau emang belum bisa fokus, cara gampangnya gak perlu memaksa diri. Akan ada saat-saatnya, kita tidak bisa fokus saat membaca buku, lantas di sudahi saja sejenak, ambil kegiatan lain, kadang tubuh kita membutuhkan aktivitas fisik, setelah itu jika sudah nyaman dengan keadaan, dan mood sudah kembali normal, boleh dilanjut lagi bacaannya. Santai aja ~

 

Gimana sih caranya untuk memulai membaca non-fiksi? Kok kayaknya susah dan berat banget memulainya

Jawab : Membaca karena ingin tahu, membaca karena hobi, membaca karena butuh, baca lah buku saat kalian merasai dorongan-dorongan yang gue sebutkan diatas, apapun jenis bacaannya, baik fiksi atau non-fiksi. Setelah dapet feelnya, cari buku yang emang sesuai keinginan / kebutuhan, gak perlu terkecoh karena ulasan atau rating atau kehebohan warganet.  

 

Apa buku terbaik yang pernah kamu baca di dalam tahun ini?

Jawab : Setelah perdebatan panjang dengan diri sendiri, memutuskan mereka sebagai yang terbaik di tahun 2020.

The Good Son (Jeong You Jeong), Perempuan di Titik Nol (Nawaal El Saadawi), A untuk Amanda (Annisa Ihsani), dan Malice (Keigo Higashino).  

Sebenernya agak susah buat milih buku “terbaik”, tapi buku-buku yang gue sebutkan sepertinya adalah pilihan final.

 

Pernah beli buku di toko buku indie? Gimana kesanmu setelah membeli dari toko buku indie?

Jawab : belum pernah, selama ini selalu beli di Gramedia atau Dojo buku onstore

 

Kamu tim fiksi atau non-fiksi?

Jawab : Selama ini masih tim fiksi. Enggak tau kalau nanti (hehe).

 

Apa buku yang pernah kamu baca tapi tidak sampai selesai? Kenapa?

Jawab : wah banyak kayaknya wkwkwk. Beberapa nya pernah gue rangkum buku-buku apa yang gak selesai terbaca di blog ini, silahkan cek aja yaa kalau ingin tau :D

 

Apa buku yang pernah kamu baca sampai berulang-ulang?

Jawab : Egosentris (Syahid Muhamad), Dengarlah Nyanyian Angin (Haruki Murakami). Gak sampe berulang-ulang juga sih, palingan 2-3 kali aja

 

Ada nggak tempat khusus untuk membaca?

Jawab : Sudah pasti di kamar, atau ruang tivi. Bisa jadi tempat yang paling sering untuk membaca ya di rumah.

 

Buat nandain buku, lebih suka pake bookmark / kertas random?

Jawab : Pakai bookmark, kalau tersedia bookmark bawaan. Dulu, masih sering melipat ujung kertas buku, kalo lagi kepepet karena gaktau mau di tandai pake apa, tapi karena lama-lama gak nyaman juga akhirnya cari kertas atau apa aja yang bisa dijadikan bookmark.

 

Kalau lagi baca buku terus pengin berhenti, berhentinya seketika itu atau nunggu dulu. Misal, nunggu ganti bab atau nunggu halaman sekian dulu? Lebih suka baca skip-skip atau berurutan? Membaca seharian atau berhari-hari?

Jawab :  Pertanyaannya borongan yak, wkwkw. Biasanya nunggu ganti bab. Selalu baca berurutan, gak suka baca di skip-skip. Baca bisa seharian atau berhari-hari, tergantung situasi dan buku yang dibaca.

 

Cara menyisihkan waktu untuk membaca?

Jawab :  Gue gak punya waktu khusus untuk membaca buku. Gue bukan tipe yang harus baca berapa buku dalam sebulan. Nah, akhir-akhir ini emang lagi menantang diri sendiri untuk  ikutan challenge di goodreads. Terlepas dari itu, biasanya gue menyisihkan waktu di malam hari untuk membaca, setelah semua kegiatan duniawi selesai. Atau di siang hari jika waktu luang memang tersedia. Ya intinya, menyesuaikan waktu yang ada.

 

Waktu baca suka disambi ngemil / minum nggak? Ada cemilan khusus atau minuman khusus buat nemenin baca?

Jawab : disambi minum iya banget! Minuman jadi salah satu partner membaca gue, minuman yang di minum biasanya teh tarik atau kopsus buatan sendiri.

 

Baca bukunya sambil dengerin musik, suara TV atau hening?

Jawab : Bisa ketiga-tiganya. Suara TV dan dengerin musik dengan volume kecil. Tapi kalau semisal buku yang dibaca tema-nya agak berat, gue memilih membaca dalam kondisi hening

 

Baca tanpa suara atau bersuara?

Jawab : Tanpa suara.

 

Suka nulisin buku gak? Nandain quote-quote favorit?

Jawab : Mau cerita dikit ya. Sekarang sering nandain, tapi waktu remaja dulu (sekarang kayak udah tua) gue gak pernah nandain quotes di buku, gue terlalu fokus pada bacaan dan bener-bener baca doang, gak mikirin ada apa enggak quote yang bagus (hahaha). Itu waktu jaman sekolah, tapi akhir-akhir kuliah, gue jadi sering nandain kalimat yang menyentuh atau setidaknya kalimat itu bagus dan berkesan. Kalo untuk nulisin buku, gak pernah. Untuk novel buat gue agak sayang aja kalo ditulisin tulisan sendiri whehehe.

 

Biasanya lebih tertarik cover yang seperti apa? Ilustrasi simpel kah atau bagaimana?

Jawab : hmm….gue gak ada kriteria khusus untuk masalah sampul depan buku sih, tapi biasanya gue tertarik sama cover yang simpel tapi estetik  *tauapalutentangestetik

 

Apakah pernah membanggakan sebuah buku lalu menceritakannya kepada mantan, eh pada teman maksudnya. Bahkan dengan cara terbaik agar dia tertarik untuk membaca buku yang kamu rekomendasikan. Terus apa bukunya?

Jawab :  kenapa jadi bawa-bawa mantan? Haha. Belum ada sih. Jujur aja, teman dunia nyata gue gak ada yang punya ketertarikan besar pada buku, entah kalau sekarang bagaimana. Makanya gue gak pernah cerita apalagi sampe bisa ngasih rekomendasi buku.

 

Apakah pernah terjadi sesuatu hal yang sama terhadap kisah/cerita pada kehidupan nyatamu setelah beberapa banyak buku yang kamu baca?

Jawab : ada sedikit dari Egosentrisnya Syahid Muhamad. Gak keseluruhan ceritanya sama dengan kehidupan nyata gue, tapi lebih kepada apa yang dialami dengan tokoh utama dalam buku tersebut, yaitu Fatih. Kalian bisa baca ulasannya disini 

 

Dari sekian banyaknya buku yang pernah dibaca, adakah buku yang bergenre sci-fi, kalau ada judulnya apa, pengarangnya siapa, lokal kah, atau non lokal?

Jawab : apa ya…kok mendadak gak inget sama sekali. Oh Annihilation-nya Jeff Vandermeer. Gak selesai dibaca karena gak dapet feelnya sama sekali dan entahlah, gue mungkin kurang cocok kalo baca buku Science fiction.

 

Jika suatu saat kamu menulis buku fiksi, di mana lokasi cerita berada dan kenapa?

Jawab :  Sekolah SMA dulu atau Jepang. Lah jauh amat bedanya wkwkwk. Kalo sekolah karena, banyak cerita menyenangkan di dalamnya. Kalo Jepang, karena gue sendiri ingin mengeksplorasi Negara Jepang dan segala kerumitan kotanya

 

Siapa tokoh fiksi yang bisa membuat kalian kagum? (dilihat dari sifat / kepribadiannya)

Jawab : wohoo, ini satu pertanyaan yang gue kasih untuk JanexLia di blog mereka. Dan gue sendiri bahkan gak tau siapa jawabannya, makanya gue bertanya kepada mereka. Juga telah dijawab oleh mba Endah di dalam blognya. TBH, gue belum menemukan siapa tokoh fiksi yang membuat gue kagum yang sampe membekas di otak. Mungkin kalau pertanyaannya bukan dari tokoh fiksi dalam buku melainkan dalam film atau series gue baru bisa menjawab :p

 

Kamu baca fanfiction gak? Kalau iya, biasa baca dalam bentuk buku fisik / online? (wattpad, forum, dll?) kalau nggak baca, alasannya kenapa?

Jawab :  Pernah doooong semasa SMA dulu. Baca nya lewat online di forum, blog, atau tumblr. Dulu ff itu kayaknya belum ada dalam bentuk buku fisik, kayaknya ya. Tapi sekarang udah gak baca FF lagi. udah bosen :p

 

*Selesai! Kini, moodku juga kembali normal setelah menjawab pertanyaan diatas. Terima kasih untuk Kak Jane dan Lia yang sudah mengadakan sesi menarik ini, inspiratif. Juga mba Endah yang seringkali memposting sesi QnA dengan berbagai pertanyaan yang menarik. Sampai jumpa di postingan gue berikutnya!

Comments

  1. Aaaaaah seru banget abis baca punya Endah sekarang punya kamu :D ini pada keren-keren amat sih ngejawabnya hihi

    Kalau diliat dari ulasan buku bacaan kamu sama jawaban ini, kayaknya kamu suka bava buku terbitan lokal yaa? Aku jarang banget baca novel lokal selain genre Metropop/Romance gitu πŸ™ˆ jadi berkat kamu bisa dapet banyak referensi hihi

    TOSSS! Tim minum kopsus di saat baca buku! 😁

    Owalaaaah ternyata pertanyaan karakter fiksional favorit itu datangnya dari Anda πŸ˜† iya kan yaaa, aku juga rada mikir sih jawabnya, tapi langsung keinget Jo March. Tapi kalau ditanya karakter favorit film jawabanya bisa lebih cepet 🀭

    Soal negara Nippon, emang menarik banget sih. Masyarakatnya unik, budayanya menarik, banyak yang bisa digali dari Jepang 😬

    Btw, aku kemarin mau beli Gadis Minimarket pas event 12.12 cuma stok habis hiksss terus awalnya aku ngetik Gadis Supermarket dong, not found terus sampai bingung. Eh ternyata salah HAHAHA. 🀣🀣🀣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak Jane! Ah terima kasih, ini lagi rajin aja sih kak wkwkw.
      Apakah iya? Aku gak sadar kalau banyak baca buku lokalπŸ˜†πŸ˜† tapi kayaknya iya juga ya hahaha. Sama-sama kak, semoga bisa baca buku lokal dari yang sudah kubaca ya hihi

      baca tanpa kopi itu hampa kak 😁 udah jadi kebiasaan juga

      Wkwkwk kak Jane lucu juga, wajar aja kalo gak ketemu kak ternyata salah ketik πŸ˜†

      Delete
  2. Hi Kak Reka! Asikkk ada lagi yang ikutan menjawab QnA soal buku ini. Aku senang soalnya baca QnA seperti ini 🀭

    Aku setuju kalau buku Perempuan di Titik Nol itu bagus. Ceritanya meskipun dark tapi baguss. Aku baru baca 1 buku karya Okky Madasari yang kumcernya, itu juga dark dan juga bagus. Isinya mengangkat isu sosial yang diangkat dari sudut pandang pelaku. Unik bangettt! Karena buku itu, aku jadi ingin baca buku karya Okky M. Lainnya πŸ™ˆ
    Kayaknya beberapa penulis kesukaan Kak Reka, mirip denganku ya hahaha. Haruki Murakami dan Keigo juga aku suka 🀭

    Lalu, kenapa Kak Reka tidak bisa menjawab pertanyaan Kakak pribadi? Ayo jawab nggak mau tahu 😀 #lho #maksa #becanda wkwkwkwk
    Tapi memang menentukan karakter fiksi yang dikagumi itu susahhh karena banyak pilihannya dan kadang aku udah nggak ingat πŸ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Li, aku menunggu JanexLia answered berikutnya nih, dan betul kata Lia aku juga suka bacain QnA orang-orang, seru bisa baca jawaban dari orang2 πŸ˜„

      Abis baca perempuan di titik Nol tuh kayak berasa tiba-tiba jadi wonderwoman LOL. Ayok Li baca bukunya Okky yang lain, kali aja kita bisa diskusi bareng 😁 nah ngomongin Haruki, udah baca buku dia yg mana aja Li? Alu lagi ngarepin semoga aja ada buku Haruki yang di terjemahin lagi ✌🏻

      Gak tau Li,udah mikir dari kemarin tapi bingung aja siapa yak tokoh fiksi favorit πŸ˜…

      Delete
    2. Huahahah Wonder Woman tapi versi sedih, Kak 😭

      Buku Haruki yang udah aku baca Norwegian Wood, Kafka on The Shore, sama After Dark. Sekarang lagi baca The Wind-Up Bird Chronicle. Kalau Kak Reka udah baca buku Haruki yang mana aja? Semoga lebih banyak lagi buku-buku Haruki yang diterjemahkan ya, bukunya bagus-bagus πŸ˜†

      Delete
    3. After the dark gimana Li? Bagus kah? Tokoh utama nya jangan bilang laki-laki lagi? πŸ˜‚
      Aku baru baca tsukuru tazaki, kafka on the shore, dengarlah nyanyian angin sama kumcer Kota kucing dan kisah-kisah lainnya ✌🏻

      Delete
    4. Aku kurang cocok sama After Dark, Kak πŸ˜‚
      Tokoh utamanya kalau nggak salah laki-laki sih 🀣🀣🀣
      Tsukuru Tazaki sama Dengarlah Nyanyian Angin gimana? Bagus Kak? Lebih favorit yang mana?

      Delete
    5. Tsukuru tazaki bagus!! aku rekomendasiin buat Lia, hehehe. walau sebetulnya belum bisa disamakan dengan kafka on the shore, tapi Tsukuru punya cerita yang emosional, misteri nya juga kerasa banget li, aku agak kasian sih sebetulnya sama tokoh utama disitu wkwkw.
      kalo Dengarlah nyanyian angin, hm...buat yang suka cerita dengan alur yang mengalir lambat, buku ini cocok dijadikan pilihan. Konfliknya gak merata, malah menurutku kurang greget. Tapi sesuai judul Li, "dengarlah nyanyian angin" sedikit mendayu-dayu, pas buat dibaca santai :D

      Delete
  3. waaahhh setuju banget sama jawaban no 4. aku juga suka banget sama bukunya Paulo Coelho yang Seperti Sungai yang Mengalir 😍
    itu buku yang aku baca berulang-ulang kalo lagi butuh amunisi
    nggak tahu deh kenapa
    kayak dari renungan-renungan sederhananya Paulo tuh bisa bikin aku balik semangat lagi πŸ˜†

    btw, aku tuh selalu tergoda beli bukunya Okky, tapi pas liat-liat yang lain kok ya malah jadi bayar yang lain bukan okky.
    semoga next aku bisa bawa pulang okky tanpa tergoda yg lain πŸ˜†

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Dea!! Makasih sudah berkunjung balik :’)

      Yeeey! Samaan ya mba. Betul! Tulisan beliau disitu berkesan banget kalau buat aku, kumcer yg tidak biasa 😁

      Wkwkk mungkin bisa dicoba baca cerpennya dulu kak, aku rekomendasikan judul “yang bertahan dan binasa perlahan”, barangkali mba Dea mau coba baca yang ringkas dahulu πŸ™‚

      Delete
  4. Fanfiction itu genre yang seperti apa sih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo sebelumnya terima kasih ya sudah berkunjung ke blog Reka

      Fanfiction alias fiksi penggemar itu fiksi yang ditulis sendiri sama penggemar dengan karakter tokoh yg udah ada. Biasanya fans2 tsb punya forum atau tempat khusus untuk menulis berdasarkan genre itu. Kayak yang sempet heboh itu fanfiction dari kpop, tokohnya sendiri ambil dari idol kpop

      Delete
  5. Halo kak!

    Waah aku juga team buku fisik, belum nyaman kalau baca ebook. Dan bener banget tuh, kadang rekomendasiin teman malah merekanya kayak nggak antusias. Mungkin karena beda ketertarikan soal buku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Zakia, terima kasih sudah berkunjung ke blog Reka 😁

      Yeay team buku fisik!
      Hahaha mungkin kita belum menemukan juga teman-teman di dunia nyata yg punya ketertarikan dengan buku ya kak

      Delete
  6. So relate di bagian ga pernah rekomendasiin buku ke teman hahaha. Sama sih, teman-teman real life aku jarang yang suka baca buku (lebih-lebih fiksi) jadi suka ga nyambung jadinya kalau kita ngomongin buku ke mereka dan merekanya juga sama sekali ga antusias jadi berasa ngomong sendiri hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak Eya, terima kasih sudah berkunjung ke blog Reka 😁

      Hoho ternyata ada yang senasib juga denganku, iya malahan banyak bertemu dengan yg satu frekuensi soal buku di dunia maya πŸ˜…

      Delete
  7. Interesting post, Reka! Aku jadi tergoda ingin menulis kiriman semacam ini juga πŸ‘€

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Farah!

      Ayok mba ikut bikin juga, aku penasaran bagaimana mba Farah menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas 😁

      Delete
  8. Seru bacanya bisa tau pengalaman orang lain lebih banyak >.<

    Setuju banget sama baca sesuai tujuan sendiri dan nggak ikutan kehebohan orang lain di internet, karena kadang ekspektasi jadi ketinggian dan berakhir kecewa. Aku pernah juga sih pingin baca buku karena heboh duluan di internet, tapi aku menahan diri biar hype-nya reda dulu baru mikir deh tuh beli apa nggak wkwkwkwk so far puas banget sih baca buku yang pernah hype macam Kim Jiyeong lahir 1982, buku beres-beresnya Marie Kondo, dan Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat-nya Mark Manson.

    Teh tarik tuh enak banget nggak sih hahahahha.

    Hebat ya bisa baca sambil dengerin musik atau suara TV, bisa multitasking juga nih kayaknya?

    Oalaaaaah pertanyaan tentang tokoh buku fiksi favorit tuh dari mba Reka wakakakakak. Yaudah aku tanya, tokoh favorit dari film dan/atau series siapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah mba kita sama! aku pun juga gitu, terkadang nunggu kehebohannya reda, baru nanti heboh sendirian LOL.
      belum kesampean baca bukunya Mark manson T__T

      Teh tarik enak banget! sayangnya emang sedikit orang dengan penikmat teh tarik, apakah mba Endah salah satu penggemarnya? :D
      hahaha. gak setiap kali baca buku kok, tapi memang jadi kebiasaan juga sih mba, rasanya kalo ada suara-suara kecil gitu membantu fokusku

      jangan tanyakan aku ini, aku pun masih belum tahu jawabannya apa hahaha. hm...kalo film tentu saja William schofield belum tergantikan , series yang langsung kepikiran cuman det.moo jin hyuk dari drama voice, wkkk

      Delete
    2. Wkwkwkwkwk kalo lagi heboh banget malah males yaπŸ˜† kalau udah mood aja mba bacanya biar enak itu bukunya Manson.

      Baru level suka aja sama teh tarik wkwkwkwk sesungguhnya aku penggemar air putihπŸ˜‚

      Hooo Will Scho tangguh emang ya di filmnya, boleh boleh. Yang tokoh drakor itu aku nggak tau wkwkwk miane jarang nonton drakor😭

      Delete
  9. Wuaaa seruuu banget yaa bikin QnA seputar buku ini yaa Mbaa 😍😍

    Buat yg pertanyaa terakhir, aku sampe skrng blm pernh baca fanfiction. Mungkin krna aku bukan penggemar kdrama atau kpop ya, jd ga terlalu ngeh juga malah sama ff. Pdhal penggemarnya lumayan banyak jg yaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Thessa gak berminat bikin juga kah? Hehehe

      Wkwkwk sekarang ff udah banyk dibikin dalam bentuk buku kak, perkembangannya cukup pesat mungkin karena banyak penggemar 😁

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perfect Blue (1998): Bukan untuk Sembarang penonton

About my Favorite Webtoon