The Power of The Dog (2021) - Toxic yang Berujung Petaka


Directed by : Jane Campion Written by : Jane Campion

Based on : The Power of The Dog by Thomas Savage

Produced by : Emile Sherman, Iain Canning, Roger Frappier, Jane Campion, Tanya Seghatchian

Cinematography: Ari Wegner

Music by : Jonny Greenwood

Genre : Psychological Thriller - Drama

Running time: 126 minute

Release date : 17 November 2021 - US & UK


Sinopsis :

The Power of The Dog menceritakan tentang seorang peternak Phil Burbank (Benedict Cumberbatch) yang hidup di daerah pegunungan bersama saudara laki-lakinya, George Burbank (Jesse Plemons). Phil dan George memiliki karakter yang berbeda. Suatu hari George memutuskan untuk menikahi seorang janda bernama Rose (Kristen Dunst) yang sudah mempunyai seorang anak remaja, Peter (Kodi Smit-McPhee). Kehidupan Burbank bersaudara kian berubah setelah George menikahi Rose. 


Review / Kesan-kesan :

Seperti yang teman-teman sudah tau, Benedict Cumberbatch sering kita jumpai melalui karakter tokoh yang identik dengan kecerdasannya, sifat angkuh, arogan, penyendiri, dan menyebalkan. Sebut saja dalam series Sherlock Holmes yang terkenal sebagai detektif nyentrik serta sikapnya yang arogan. Lalu dalam film The Fifth Estate (baru selesai nonton juga) sebagai peretas handal yang egois dan keras kepala, kemudian dalam film populer lainnya seperti, The Imitation Game, yang mana berperan sebagai Alan Turing, seorang matematikawan cerdas, nan penyendiri juga keras kepala. Saya hanya menyebutkan sebagiannya saja, belum menyebutkan film-film lain misalnya seperti;  Dr. Strange, The Current War, atau Brexit: The Uncivil War.

Saya sedikit mengira bahwa karakter yang diperankan Benedict dalam film The Power of The Dog akan sedikit lebih kalem dan keras kepala nya itu berkurang, tapi ternyata tidak. Justru di film ini malah bertambah parah. Mengikuti paras gaya koboinya, Benedict berubah menjadi tokoh yang sangat sangat menyebalkan juga sok paling macho! eh jujur saya kesel abis setelah menonton bagian awal.

Dalam film ini Benedict berperan sebagai Phil Burbank, seorang peternak paling kaya raya di daerah tempatnya tinggal. Wataknya keras kepala, angkuh, berlagak paling macho, dan bersikap antipati terhadap sosok perempuan. Setelah mengetahui George akan menikah dengan Rose, sikap antipati tersebut semakin menjadi-jadi, sebab ia menganggap kalau Rose hanya mengincar harta. Selain anggapan negatifnya terhadap Rose, di satu sisi Phil juga merasa cemburu dan sedih pasca adiknya menikah, karena perhatian dari adiknya gak akan sepenuhnya ada untuk Phil. Pokoknya mah Phil ini ibarat kata kayak emak-emak yang gak mau anak laki-lakinya nikah sama perempuan lain. Selain Rose, Phil juga "mengincar" Peter yang terlihat lebih lemah dan nampak feminin. Melalui sindiran-sindiran halus dari Phil membuat Peter geram, intinya Phil telah meremehkan Peter sebagai laki-laki. 

Setelah konflik drama antara Phil, George dan Rose, muncul satu karakter yang menjadi titik mula perubahan besar alur dalam film, yaitu Peter - putra Rose. Selama 1 jam diawal, saya mesti jujur ya, bahwa saya merasa bosan meskipun udah tau kalau katanya bakalan ada plot twist yang WAW. Tapi, harus saya akui film ini punya alur yang sangat lamban sampe kepengin liat endingnya langsung, sensasinya hampir mirip ketika saya menonton Burning dan I'm thinking of Ending Things. Namun, di sisi lain karena saya tau kalau film ini termasuk thriller psikologi, akhirnya saya menaruh kesabaran lebih tinggi sebab saya menyukai pengembangan karakter yang cukup kuat antara Phil dan Peter, serta Rose yang bikin saya bersimpatik penuh melihat keadaannya yang semakin tertekan akibat perbuatan Phil.  

Saya bisa mengatakan kalau The Power of The Dog termasuk tipikal film thriller psikologi dengan alur yang sangat slowburn. Tensi tegang yang dihadirkan bukan lah ketegangan yang membuat jantungmu berdegup kencang atau perasaan ngeri karena banyaknya unsur kekerasan fisik. Namun, film ini berusaha menghadirkan sensasi thriller yang cukup berbeda, dengan adanya rentetan terror psikologis yang datang dari Phil terhadap kehadiran Rose maupun Peter. Melalui sikap sinis, sindiran-sindirannya, ataupun sikap acuhnya kepada mereka berdua, kian hari menciptakan kondisi yang gak tenang secara psikis dan timbul keinginan untuk menjaga jarak dengan Phil yang selalu bersikap senonoh dan tidak menyenangkan.

Seiring berkembanganya konflik cerita sekaligus hubungan antara Phil dan Peter yang terlihat misterius, hal tersebut membuat saya ingin tahu lebih dalam terhadap sosok Phil yang sesungguhnya. JUGA tak lupa bahwa Peter menjadi sebab utama yang membuat film ini semakin intens ketegangannya. Kalau Phil disebutkan sebagai tokoh yang superior, juga terlihat sangat kuat dari luar, beda hal nya dengan Peter yang mana jika dilihat dari penampilan fisik terkesan seperti maaf ya.... perempuan. Peter menampilkan aura pecundang sekaligus misterius, sangat berbeda dengan Phil. Namun jangan salah sangka dulu, semua itu sebatas penilaian dari luarnya saja, apa yang mereka tunjukkan di depan adalah sekadar topeng. 

Penonton akan dibiarkan menebak-nebak sekaligus diberikan remahan petunjuk atas "sisi lain" yang berusaha disembunyikan dari 2 tokoh utamanya. Sepanjang menonton film, saya gak berekspektasi apa-apa, saya hanya menikmatinya dan gak menaruh harapan lebih, dan saya sendiri bingung akan kemana cerita ini bermuara, apa yang akan saya temukan di akhir film. Sampai di penghujung durasi saya merasa tertipu bahwasannya ada tujuan lain dari film ini. Saya yakin mungkin kamu akan terkejut saat melihat beberapa adegan mengejutkan yang ditampilkan oleh Peter secara mendadak dan transformasi Phil yang cukup bikin saya kebingungan. Karena saya sendiri gak nyangka dengan wajah nya yang polos, serta pembawaannya yang gak ada kesan laki sama sekali, ternyata ...... (tuh kan kenapa saya jadi kayak Phil menilai dari luar nya doangπŸ˜‚)

Secara keseluruhan

Film The Power of the Dog membahas satu tema utama, yaitu tentang toxic masculinity. Phil selalu berusaha tampil macho, terlihat garang, gagah, berani kotor (sampe menolak untuk mandi), dan kasar bahkan terhadap adiknya sendiri. Meskipun sebenarnya saya mengira bahwa Phil merasa kesepian dan gak ingin adiknya menikah karena dia sendiri masih bergantung pada George. Akibat dari perlakuan Phil terhadap Peter ternyata dampaknya cukup tragis, disaat-saat ia kembali menemukan seseorang yang dapat memahaminya, karma justru mendatangi kehidupan Phil

Disamping tema utama, ternyata film ini masih menyimpan "kartu as" di akhir, yang bikin saya terbengong-bengong, "LOH jadi si itu melakukannya demi itu, wah gak nyangka". Dibalik wajahnya yang tenang, ada seekor singa di dalamnya, bung hahaha seram sekali. Saya harus memberi apresiasi lebih kepada Kodi-Smit yang mampu bikin saya terpukau di sisa-sisa film ini akan tamat.  

Saya juga menilai bahwa Phil punya andil yang sangat besar,  meninggalkan kesan bahwa ia masih terjebak dengan pengalamannya di masa lalu hingga ia menyembunyikan perasaannya dan berlaku kasar terhadap sekitar. Ada sebab dan tentunya ada akibat. Setelah menyelesaikan film ini saya pun menciptakan asumsi-asumsi lain terkait sosok Phil dan Peter,tapi saya gak mau bahas lebih karena bakalan spoiler. 


Penutup

Sebenernya saya masih mau ngoceh panjang disini tapi kayaknya cukup, gak berani cerita lebih banyak karena film ini terbilang film baru heheh. Akhir kata, apa yang bisa saya ambil dari film ini adalah, obsesif terhadap sesuatu itu bahaya. Jangan sampai kita menilai orang dari luar nya aja, serta jagalah lisan karena manusia sama sekali gak ada yang tau isi hati terdalam seseorang juga niat serta apa yang mereka pendam selama ini. Kalau gak mau bernasib sama seperti Phil😐

Buat kamu penyuka thriller psikologi, jangan sungkan-sungkan untuk mencoba film The Power of The Dog, rasakan sensasi thriller yang berbeda dari biasanya. 

Comments

  1. Ngeri juga sih kalau ada karakter seperti Phil dalam dunia nyata,
    segera cuss ah nonton The power Of The Dog..biar ga penasaran..:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai hai..

      Phil bisa dimusuhin satu RT kalo dia hidup sbg ibu-ibu rumah tangga πŸ˜‚, omongannya pedes dan nyelekit. Cusss Kak mumpung masih available di netflix πŸ‘

      Anyway terima kasih sudah berkunjung kesinii

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

About my Favorite Webtoon

Perfect Blue (1998): Bukan untuk Sembarang penonton