Booksmovies of The Month: Chapter 10

Baik teman-teman sekalian sebelum dimulai Reka ingin memberi tahu bahwa Booksmovies chapter 10 akan menjadi tulisan yang amat panjang. Bulan Juni lalu, Reka cukup banyak menamatkan buku bacaan dan tontonan yang memikat dan menyenangkan, sayang kalau gak diceritain langsung lewat blog. Jadi, rencana yang sempat ingin Reka realisasikan (membahas beberapa buku saja) mendadak tertunda, khusus untuk bulan ini, karena ternyata bulan Juni menjadi bulan penuh kejutan.

Oke... tanpa basa-basi yang kelamaan jadi basi langsung aja kembali ke topik utama, buku dan film apa saja yang sudah Reka tuntaskan selama sebulan penuh??? 


Buku - Fiksi & Nonfiksi:

The Silent Patient (bikin penasaran dan terjebak sampai akhir)

Almond (Gak menyesal baca buku ini!!)

Cat Stories (Must Read!!)

Diary Teacher Keder (ah sudahlah kalian harus baca!)

When Breath Becomes Air (bagus tapi sayang terjemahannya kurang greget)

Salvation of a Saint (Love it ;3) 


The Silent Patient oleh Alex Michaelides

Novel ini mengisahkan tentang Alicia Berenson yang membisu pasca peristiwa kematian suaminya dengan cara ditembak. Alicia menjadi satu-satunya tersangka, tapi ia tetap bungkam selama proses penahanan, hingga akhirnya ia dibawa ke pusat The grove dan menjadi pasien disana. Walaupun Alicia terus membisu, namun ia tetap "berbicara" melalui lukisan-lukisannya. Salah satu yang paling menarik adalah lukisan potret dirinya dengan tulisan berwarna biru terang bernama ALCESTIS yang mengacu pada mitologi Yunani.  


Di sisi lain, Theo, seorang psikoterapis, tertarik untuk menyembuhkan Alicia. Ia pun melamar ke The Grove, tempat Alicia dirawat. Masalah lain dihadapi oleh Theo yaitu gangguan mental yang ada dalam dirinya belum sembuh total tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang sebab ia tetap keras kepala untuk membantu Alicia. 


Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada Alicia Berenson? benarkah ia yang menembak suaminya? kenapa ia memilih untuk bungkam setelah peristiwa kematian suaminya terjadi???


Akhirnya rasa penasaran dari lama terbayarkan juga. Novel ini sudah sejak lama nongkrong di keranjang TBR. Seperti biasa ya tipikal psycho thriller pada umumnya, selalu dibikin penasaran dengan pertanyaan-pertanyaan “kenapa dia begitu, loh jadi alasannya begitu? Kok endingnya gantung sih, ini ada buku ke-2nya kali ya?” šŸ‘€


Satu yang Reka sukai dari buku ini adalah kepiawaian penulis dalam menyamarkan timeline waktu peristiwa. Pembaca harus membaca dengan teliti apakah mereka sedang mengikuti kejadian masa lalu dari tokoh utama atau peristiwa yang terjadi di masa kini, bisa dibilang sih kalo rentetan waktunya saling bertabrakan tapi gak bikin pembaca kebingungan. Cara penulis menyamarkan waktu bener-bener gak keliatan, alus banget.


Selain hal itu ada lagi hal menarik lainnya. Penulis juga menggunakan mitologi Yunani sebagai “alat bantu” dalam mengungkap alasan bungkamnya Alicia selama bertahun-tahun. Yah walau sepenuhnya tidak di bongkar secara terang-terangan kenapa Alicia bisa jadi seperti itu. Tapi berkat adanya cerita tersebut setidaknya bisa membantu pembaca untuk menemukan petunjuk atas peristiwa yang terjadi pada Alicia melalui lukisannya, yang bernama Alcestis


Overall cukup puas dengan buku ini walau sebetulnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang masih bikin penasaran. Reka merekomendasikan novel The Silent Patient untuk teman-teman yang menyukai genre Psycho thriller atau yang mau coba-coba membaca jenis bacaan serupašŸ˜


Almond oleh Sohn Won Pyung

Apa yang akan kalian lakukan jika memiliki teman yang gak bisa mengenali emosi? Kita lagi sedih tapi dia gak paham apa itu sedih, dia gak mengerti gimana caranya menghibur orang, dia juga gak bisa tau apa emosi yang ia rasakan. Apakah ia harus sedih, menangis, tertawa atau marah. Ia juga sering bertanya-tanya “kenapa orang bisa menangis?, kenapa orang bisa tertawa?  Kenapa dia bisa marah? 


Itulah kisah dan nasib kehidupan seorang anak bernama Yoonjae. Buku ini menceritakan tentang Yoonjae yang mengidap penyakit Alexitimia, dimana fungsi Amigdala tidak berkembang dengan baik. Akibatnya, ia tidak mampu mengenal dan mengekspresikan emosi; sedih, takut, marah, senang, atau pun iba. Hal ini menyebabkan dirinya ada di posisi merugikan, ia sering dikucilkan dan di jauhi orang-orang. Yoonjae dianggap sebagai anak yang aneh, bahkan mereka menyebut Yoonjae sebagai monster


Tapi, walaupun kondisi Yoonjae seperti itu, ibu dan neneknya tidak menganggap Yoonjae sebagai anak yang aneh. Justru mereka sangat menyayangi dan melindungi Yoonjae sepenuh hati. Mereka gak peduli mau apa kata orang. Yaa...setidaknya Yoonjae masih memiliki orang-orang yang sayang padanya dan mau menerima kondisi. 


Hingga pada suatu hari terjadi sebuah tragedi yang mengharuskan Yoonjae harus hidup berjuang sendirian di tengah penyakit yang ia bawa. Bersamaan dengan hal ini, Yoonjae juga bertemu dengan anak sebayanya yang bernama Gon, orang-orang juga menyebut Gon sebagai “monster”.


Sudah sampai disini kok rasanya pengin baca ulang buku ini lagi ya. Ternyata Reka salah mengira, kirain ceritanya bakalan suram dan penuh duka tapi ternyata tidak teman-teman! Buku ini lebih mirip dengan buku self-reflective bernuansa heartwarming. Gak sama sekali bikin galau atau terasa depresif. Kehadiran orang-orang di sekitar Yoonjae yang membuat buku ini jadi hangat dan menenangkan. Bahkan ada momen manis dan lucu nya juga ... (*ehem Antara Yoonjae dan Dora, Yoonjae dan Gon) 


Aura *aura?* novel ini mengingatkan Reka dengan buku-bukunya John Green. Sensasi manis dan asam dari kehidupan anak remaja dalam menghadapi konflik kehidupan. Topik yang berusaha dibahas dalam buku ini-pun cukup beragam; mulai dari penyakit alexitimia, persahabatan, pencarian jati diri, juga tentang keluarga. Ah pokoknya aku suka sekali dengan buku ini.... tanpa diduga, tanpa berharap apa-apa ternyata bisa menimbulkan efek se-memorable itu ;3


Diary Teacher Keder oleh Edot Herjunot

Secara keseluruhan buku ini merangkum kisah Kak Edot menjadi Guru SD di desa penggarit. Cerita di dalamnya juga menyajikan kisah sebelum Kak Edot resmi menjadi seorang guru, iyap Kak Edot pernah jadi penyiar radio. Salah satu fakta yang baru Reka ketahui selama mengenal Kak Edot (baru kenal tahun ini sih). Lalu dilanjutkan dengan chapter-chapter menarik lainnya, tentang kelakuan anak-anak murid yang gak bisa ditebak. Ini bagian paling menghibur, soalnya Reka cukup bisa terhubung dengan bagaimana tingkah laku anak-anak SD disana. Serasa lagi nostalgia. Apalagi pas baca bab. jawaban absurd entah ke mana arahnya :D 


Cerita yang dibalut dengan unsur komedi dan gaya bahasa yang ringan menjadi salah satu kekuatannya, saat membaca gak terasa tau-tau udah tamat. Buat kamu yang butuh bacaan menghibur dan ringan, buku ini pas banget dijadikan pilihan!!


Cat Stories oleh James Herriot 

Kumpulan kisah tentang kucing dan para pemiliknya, dari dokter hewan dan pencerita paling disayangi di dunia––James Herriot. Ada cerita tentang Buster, anak kucing yang datang pada Hari Natal; Alfred, kucing pemilik toko gula-gula; Emily yang tinggal bersama tuannya yang pengelana; serta Olly dan Ginny, sepasang anak kucing yang muncul di rumah keluarga Herriot untuk meminta makanan. James Herriot menuturkan setiap kisah dengan penuh kehangatan dan kasih sayang yang menjadi ciri khasnya. 


Siapa yang disini punya Kucing?? Hayoo..Reka sangat merekemondasikan buku nonfiksi ini kepada semua pecinta dan pemelihara kucing. Kalian akan bertemu dengan pengalaman sedih senang haru dan bahagia yang dinarasikan oleh penulisnya. Karena buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata, rasanya langsung bisa akrab sama cerita yang disampaikan oleh penulis. Lewat cerita yang sederhana ini setidaknya Reka bisa memahami lebih jauh seperti apa kelekatan hubungan yang terjalin antara pemilik dan hewan peliharaannya. 


Termasuk dalam jajaran buku favorit bulan Juni, buku ini sangat Reka rekomendasikan untuk teman-teman yang ingin memulai bacaan nonfiksi. Membaca buku nonfiksi gak harus dimulai dari bacaan yang sulit, contohnya? bisa kita dapatkan lewat buku ini lohšŸ˜


When Breath Becomes Air oleh Paul Kalanithi

When Breath Becomes Air menggambarkan transformasi Paul Kalanithi dari seorang mahasiswa kedokteran yang kesurupan oleh “pertanyaan tentang apa yang membuat hidup berharga dan bermakna, mengingat semua akan sirna pada akhirnya" menjadi seorang ahli bedah saraf di Stanford yang bergulat dengan otak, organ paling penting bagi identitas manusia, hingga akhirnya menjadi seorang pasien dan ayah baru yang menghadapi kematiannya. 


Sempat ketagihan membaca memoar, Reka ingin menambah referensi bacaan lewat genre yang sama. Dan pilihannya jatuh kepada When Breath Becomes Air. Tapi, sangat disayangkan beberapa halaman setelah Reka membaca kisahnya entah kenapa buku ini terasa biasa saja. Atau mungkin pengaruh mood saat membaca ini sedang kurang bagus ya šŸ¤”. Penuturan Paul dalam bercerita sedikit membuat Reka lelah dan jenuh. 


Tapi diluar hal itu, buku ini sedikit mirip dengan memoar Semua orang butuh curhat dimana kondisi kedua penulis sama-sama sedang tidak sehat. Dalam artian yang berbeda. Jika Lori (psikoterapis) memiliki masalah dengan kondisi mental lain halnya dengan Paul yang menderita kanker paru-paru stadium IV. Keduanya merupakan dokter, memiliki pasien dan harus menangani pasien. Tapi apa yang terjadi jika seorang dokter juga menderita penyakit mematikan? 


Memoar ini mencatat sejarah hidup Paul yang juga diisi dengan pertanyaan-pertanyaan kebermaknaan hidup. Disamping penyakit yang di deritanya ia tak pernah menyerah untuk membantu para pasien dengan segenap tenaga. Kamu ingin tau seperti apa lika-liku kisah nyata dari seorang dokter sekaligus pasien? Perjalanan Paul akan menjawab rasa penasaranmu :)


Salvation of a Saint oleh Keigo Higashino

Seorang lelaki ditemukan tewas di rumahnya akibat kopi beracun. Istrinya memiliki motif kuat sebagai tersangka setelah dia dicampakkan oleh sang suami. Masalahnya, pada hari pembunuhan, wanita itu berada ribuan kilometer dari tempat kejadian. Detektif Kusanagi dan Detektif Utsumi Kaoru yang menyelidiki kasus ini memiliki opini bertentangan soal siapa pelakunya. Namun, Utsumi merasa Kusanagi terlalu berempati terhadap istri korban dan itu membuat penilaiannya kabur.


Halo penggemar buku-bukunya Keigo Higashino bagaimana kabar kalian setelah membaca novel ini?? Hahaha Reka sendiri sudah tidak heran jika penulis selalu berhasil membuat Reka geleng-geleng kepala. Untuk sebagian orang yang merasa tidak cocok dengan bukunya Keigo..hei gak apa, semua kembali lagi pada selera. Tapi untuk kali ini, Reka akan memberikan penilaian jujur soal novel terkait. 


Singkat kata, buku ini terasa menjenuhkan sepanjang 20 bab dan terus membuat Reka bertanya 

"Duh, sampai kapan sih bakalan kayak gini terus?”. Dari awal penyelidikan tuh rasanya kayak udah gagal aja, bener-bener buntu. Berasa muterin fakta yang sama berulang kali. 


Namun memasuki bab 23 sampai akhir, kemajuan alur cerita mulai melaju, perlahan tapi pasti bersamaan dengan fakta-fakta baru yang akhirnya memicu adrenalin kembali. Seperti biasa...sudah menjadi ciri khas Keigo yang selalu menyimpan trik ajaib dan motif terselubung dari sebuah kasus kejahatan. Nah, satu momen yang bikin Reka takjub adalah saat penulis membongkar seluruh TRIK dari kasus pembunuhan tersebut. Rasanya pengin spoiler aja tapi gak mau. Triknya itu loh yang bikin bengong ...... "HAH apa-apaan, kok niat banget mau ngebunuh orang sampe kayak gitu? šŸ˜­ 


Reaksi ketika tau trik pembunuhan dalam buku ini sama persis ketika selesai membaca Tokyo Zodiac murders. Elegan dan menyeramkan, ngeseliiiin. 

Salah satu alasan kenapa Reka menyukai karya-karya beliau adalah pendalaman cerita yang diambil dari POV pelaku utama. Pembaca gak hanya diberikan fakta penyelidikan lewat detektif ataupun polisi tapi juga diceritakan melalui sudut pandang pelaku, apa yang terjadi dalam kehidupan mereka, bagaimana sosoknya, kesehariannya dan pekerjaannya hingga hubungannya bersama korban.


Intinya....buku ini memang tidak menimbulkan efek deg-degan, atau tegang. Cukup dinikmati saja kisah petualangan detektif besama kasus-kasus unik didalamnya, biar semakin gregetšŸ‘šŸ»



Walah ini baru sesi bukunya loh? Bakalan panjang banget jadinyašŸ˜†Oke oke, sepertinya akan Reka potong, untuk sesi film, hanya dua yang akan Reka bahas. Kedua-duanya memang paling berkesan dan paling Wow. Sip langsung saja disimak


Film :

Frances Ha (simpel & personal)

Rocketman (bombastis, biopic yang apik)

Inside Llewyn Davis (ini juga bagus!)

True History of The Kelly Gang (nonton gara-gara ada George Mackay :p)


Frances Ha 

theplaylist.net

Singkatnya, Film ini bercerita tentang potret kehidupan seorang wanita 27 tahun bernama Frances Halladay yang memiliki cita-cita menjadi penari profesional di kota New York. 


Di tengah perjalanan Frances meraih mimpinya, konflik demi konflik berdatangan. Mulai dari; masalah keuangan, percintaan, karir, persahabatan, dan jati diri. Selepas putus dari pacar sekaligus ditinggalin sahabat nya (Sophie pindah apartemen), disini lah Frances memulai kehidupan baru dan harus berjuang sendirian. 


Sinopsisnya biasa banget kan? Iya ceritanya emang tentang itu aja. Lalu apa yang membuat Reka menyukai film ini? 


benar sekalii 

Frances Ha memang sesederhana yang bisa kita lihat dari sinopsisnya tapi justru karena kesederhanaan itu yang membuat Reka jatuh hati dengan film ini. Apalagi kalo udah masuk ke bagian cerita tentang persahabatan. 


Mengejar mimpi menjadi tema utamanya. Kota New York, kota metropolitan yang bisa membeli mimpi,siapa yang tau? Kita juga dikasih liat tentang kawan-kawan Frances yang datang dari kalangan atas. Mereka sama-sama mengejar mimpi, namun hidup mereka sedikit lebih beruntung. Gak harus pusing mikirin biaya sewa apartemen yang harganya melejit, sedangkan Frances harus bersusah payah bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kondisinya berbeda, Frances sudah tidak menerima sokongan dari kedua orang tuanya. 


Walaupun film ini mengambil latar tempat kota NYC namun kemewahan serta gaya hidup bebas tidak menjadi sorotan utama. Inilah yang Reka suka. Frances Ha juga membahas fakta bahwa bertemu kegagalan di tengah mengejar cita-cita adalah hal yang biasa. Seperti yang dikatakan oleh Benji

Seolah si Benji tuh pengin bilang “gak perlu takut, dibawa santai aja”. Tapi apakah bisa dengan mudah kita menerima kenyataan pahit terus menerus?? Nope, semuanya emang butuh proses, gak ada yang gampang jika ingin bertahan hidup melawan kerasnya kehidupan.


Oke cukup. Sekiranya itulah yang bisa Reka tangkap melalui film Frances Ha. Gak terhitung berapa kali sudah menonton film ini. Apalagi Soundtracknya tuh enak-enak banget! Salah satu nya lagu yang dibawakan oleh David Bowie dengan judul Modern love ..


https://open.spotify.com/track/3gxEZXUjrNbl3TlSrTGbR5



Rocketman

Gara-gara liat ulasan Kak Eya mengenai film rocketman, Reka jadi penasaran kepengin nonton. Terima kasih Kak Eya untuk rekomendasi filmnya!!šŸ˜


Film ini mengisahkan kehidupan superstar rocker, Elton John yang diperankan oleh Taron Egerton. Elton merupakan sosok pecandu narkoba, obat-obatan terlarang dan diketahui mengalamai depresi. Bahkan, Elton diketahui memiliki kecenderungan gangguan seksual.


Mengetahui ada yang tak beres dengannya, Elton kemudian berusaha menjadi seorang yang lebih baik lagi. Saat itulah, film akan membawa penonton menelusuri kehidupan John mulai dari kecil hingga menjadi sosok musisi yang terkenal.


Aktingnya Taron keren banget!! Ah suka banget dari awal sampe akhir. Apalagi pas adegan pembuka film yang ..”waw legit sekali” dengan busana panggungnya. Kisah masa lalu Elton John ternyata bikin sedih, Reka mengakui bahkan sampe sempat menangis terutama pada bagian Elton yang ingin mendapat pengakuan dari Ayahnya. Meletus hatiku....sakit. Gak ada yang lebih sakit ketika seorang anak gak mendapat perhatian dan pengakuan dari orang tuanya sendiri. Bayangin aja dia bawa masalah itu sampe dewasa. Tapi Reka bersyukur karena Elton masih punya Bernie (sahabat) yang peduli sama dia, setidaknya dan pada akhirnya sosok Bernie juga yang bisa menerima kondisi Elton apa adanya. 


Secara keseluruhan film ini sangat apik.. yang pasti Reka tidak menyesal telah menonton Rocketman. 


Perlu diingat film ini mengandung unsur LGBTQ dan terdapat adegan 21+



慎慎


Selesai juga akhirnya..secara keseluruhan bulan Juni adalah bulan paling banyak mendapat bacaan berkesan dan menyenangkan, tanpa berharap apa-apa sebelumnya. Akses membaca dapat ditemukan melalui aplikasi iPusnas dan Gramedia Digital. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah bersedia membaca hingga akhir!! Sampai jumpa di chapter berikutnya :D




*Info lanjut tentang perjalanan Reka bersama buku-buku bacaannya? Kunjungi langsung akun Goodreads dan The Story Graph dengan username @hllreka :)




sumber gambar & sinopsis: wikipedia-google & goodreads

Comments

  1. Halo Mba Reka šŸ˜ŠšŸ˜Š

    Berarti akhir The Silent Patient oleh Alex Michaelides itu ngegantung ga mba? Bakal ada buku 2 atau memang kaya gt aja? Aku jarang baca novel dg tempa psiko thriller, terakhir baca Katarsis dan aku ga terlalu cocok bacanya šŸ˜…

    Buku memoar Dr Paul itu aku punya bukunya, masih di TBR šŸ˜† Waktu itu smpet baca baru awal2 n ga lanjut. Dulu mikirny mungkin memang lg ga sesuai mood, tp skrng setelah dipikir2, bisa jd juga krna ga cocok sama terjemahannya yaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak Thessaaa

      Gak gantung kak tapi masih alasan Alicia bungkam itu masih jadi tanda tanya wkwk, jadi kupikir belum ada kejelasan matang soal itu. hmm.. mungkin novel ini cocok buat Kak Thessa, atau coba yang lumayan enak dibaca alur ceritanya, novel dari Ruwi meita- Rumah lebah ;D

      wah Kak Thessa juga merasakan hal yang sama?? terjemahannya memang kurang buatku, jadi agak capek juga bacanya. Padahal ceritanya udah bagus kak

      Delete
  2. mba Rekaaaa, aku ngacungin tangan dulu alias nyerah hahaha
    bulan juni nya mba reka produktif banget ini
    ini yang belum aku beli bukunya mas Edotz, aku lagi pengen baca yang lucu lucu :D

    Rocketman juga belum nonton, list dulu aja, sapa tau nanti sempat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Aiii...produktifnya sekitaran baca dan nonton aja hahaha. Hihi iya bukunya Kak Edot jadi pilihan yang pas banget dibaca saat kondisi lagi begini kak :D

      Siap Kak Aii, makasih loh kak udah rajin mampir kesini hehe. Sehat selalu ya buat Kak Ai dan Keluarga ;3

      Delete
  3. Aku senang dpet list buku lagi. Alhamdulillah ya sesuatu šŸ˜šŸ˜šŸ˜ sebelumnya terimakasih Mba Reka šŸ˜
    Aku penasaran sama Buku Cat Stories. Berhubung bacaan buku non fiksiku belum terlalu banyak. Kayanya ini bisa jadi awalan yg bagus.. wkwkšŸ˜ ntar bacanya bareng si Caca.

    Di series JanexLia. Mba Jane juga mention kalau The silent patient ini salah satu buku Page Turner versi beliau. Berhubung sudah dimention sama 2 orang perekomendasi buku kesukaan šŸ˜. Okelahh fix aku bakalan majuin buku ini buat dibaca duluan. Wkwkw

    Film Rocketman nih belum kesampaian buat ditonton. Haha. Bulan Juni tontonanku cuma muter di film Ice Age sama film2 Marvel. Rewatch smpe muntajh.. šŸ˜šŸ¤£šŸ¤£

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha Bayu sesuatu sekali, sama-sama bay. Terima kasih juga udah sering mampir kesini~

      Buat yang suka kucing, Cat stories bisa jadi salah satu referensi bacaan kala senggang Bay. Walaupun ceritanya bukan yang lucu-lucu aja tapi yang sedih juga ada. Semoga caca juga ikutan baca wkwk.

      Nanti baca TSP terus di bahas lewat blognya Bayu ya? wkwkwk. Film-film marvel memang gak pernah bikin bosan buat ditonton ulang :D

      Delete
  4. Aku pernah baca yang Cat's Stories tapi belum sampai habis šŸ˜‚. Aku setuju sama Kak Reka, cerita-ceritanya bagusss dan bikin makin gemes sama kucing šŸ¤£. Tipikal buku yang heartwarming gitu ya~ sisa Almond aja nih yang sebenarnya aku penasaran tapi belum ada keinginan baca ke sana šŸ˜‚. Ehh, sama Silent Patient! Kalau yang ini sih udah masuk TBR, tapi belum kesentuh juga saking banyak TBR lain yang harus didului šŸ˜‚
    Salvation of The Saint, ini triknya bener-bener nggak ketebak sih! Aku ikutan pusing menebak triknya apa saking jagonya si pembunuh dan authornya šŸ¤£ terus motif pembunuhannya yang bikin nggak nyangka sih, aku kena twist(?) wkwkwk.
    Trik pembunuhannya sama kerennya dengan Tokyo Zodiac Murderer, tapi Tokyo Zodiac triknya lebih memusingkan untuk dimengerti bagiku šŸ¤£

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa belum selesai Liii?? keduluan baca buku lainnya kah?
      Ayoook baca Almond setelah A untuk Amanda ya? *maksa* wkwkwk. Jadi keinget, maaf ya Lii waktu itu aku keceplosan cerita soal TSP padahal maksudnya bukan mau cerita itu LOL.

      Salvation bikin kepala meletup-letup, iya gak ketebak memang. Mikirin gimana caranya itu bisa ada disitu padahal si pelaku lagi jauh banget dari rumah, dan bisa kebetulan suaminya pake air di waktu yang pas wkwkw, beruntung juga si pelakunya. TZM emang paling kacau sejauh ini Lii, kayaknya selama aku baca novel misteri kriminal belum nemu yang seniat dan se-pusing itu buat mikirin triknya haha.

      Delete
    2. Pas selesai baca 1 chap, mood bacaku pindah ke buku lain Kak #plakk. Jadi belum lanjut sampai sekarang šŸ¤£
      Wkwk aku pernah intip Almond tapi feelingku buku ini slow-paced jadi takut(?). Nggak apa Kak Reka, aku udah lupa sama yang Kakak omongin waktu itu soalnya kan belum pernah baca bukunya jadi karena nggak relate, informasinya menguap gitu aja di otak šŸ¤£

      Salvation ini dari awal udah ketebak pelakunya siapa tapi triknya itu bujubuneng susah amat ketebaknya šŸ¤£. TMZ niat banget sih sang penulis mikirin triknyaaa! Salut banget ya Kak wkwk. Salah satu trik yang sulit dimengerti tuh kayaknya TMZ šŸ˜‚

      Delete
  5. Sebagai pecinta kucing, aku jadi tertarik dengan Cat's Stories XD

    Btw, aku baru baca Keigo Higashino juga, yang The Devotion of Mr.X. Tertarik baca gegara muncul di recommend-nya GD, terus pas baca blurb-nya ada Prof. Yukawa si Galileo. Berhubung termasuk salah satu fans dorama Galileo, jadi aja langsung baca, deh... Salvation of a Saint ini juga pernah jadi salah satu episode doramanya kalau ga salah.

    Untuk film2nya belum ada yg kutonton, nih... makin ke sini kok ya makin jarang aja nonton film2 barat. Pantes aja bahasa Inggrisku semakin jongkok. Hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Hicha nonton doramanya yaa?? aku pernah nonton filmya yang Devotion ini, aku suka aktor yang main jadi Prof Yukawa, lupa namanya siapa, eh tapi aku gak tau nih yang jadi Yukawa apakah orang yang sama dengan doramanya atau engga LOL. Tapi perawakannya sesuai gitu sama bayanganku selama baca novel Devotion hehe. Iya kak dari yang aku denger sih kayaknya Salvation juga ada doramanya, soalnya masih masuk ke dalam series det. Galileo.

      anyway happy reading untuk Kak Hicha! semoga cocok dengan bukunya ya..:D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

About my Favorite Webtoon

Perfect Blue (1998): Bukan untuk Sembarang penonton