The Tokyo Zodiac Murders oleh Soji Shimada
Penulis : Soji Shimada
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kelima: Maret 2020
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
ISBN : 978-979-228-5918
EISBN : 978-602-063-9017
360 halaman
Akses Membaca : aplikasi Gramedia
Digital
Blurb :
Pada suatu malam bersalju tahun 1936,
seorang seniman dipukuli hingga tewas di balik pintu studionya yang terkunci di
Tokyo. Polisi menemukan surat wasiat aneh yang memaparkan rencananya untuk
menciptkan Azoth “sang wanita sempurna” dari potongan-potongan tubuh para
wanita muda kerabatnya. Tak lama sesudah itu, putrid tertuanya-Kazue dibunuh,
lalu putri-putrinya yang lain serta keponakan-keponakan perempuannya tiba-tiba
menghilang. Satu per satu mayat mereka yang termutilasi ditemukan, semua
dikubur sesuai dengan prinsip astrologis yang diuraikan sang seniman.
Pembantain misterius itu mengguncang Jepang,
menyibukkan pihak berwenang dan para detektif amatir, namun tirai misteri tetap
tak terpecahkan selama lebih dari 40 tahun. Lalu pada suatu hari di tahun 1979,
sebuah dokumen diserahkan kepada Kiyoshi Mitarai seorang astrolog, peramal
nasib dan detektif eksentrik. Dengan didampingi Dr. Watson versinya sendiri,
seorang illustrator dan penggemar kisah detektif. Kazumi Ishioka. Dia mulai
melacak jejak pelaku Pembunuhan Zodiak Tokyo serta pencipta Azoth yang bagaikan
lenyap ditelan bumi.
Kisah menarik tentang sulap dan ilusi karya
salah satu pencipta misteri terkemuka di Jepang ini disusun seperti tragedi panggung
yang megah. Penulis melemparkan tantangan kepada pembaca untuk membongkar
misteri sebelum tirai ditutup.
Secara garis besar semua yang dijelaskan pada Blurb sudah sangat jelas akan seperti apa cerita dalam buku ini berjalan. Jadi, Reka akan menambahkan sedikit saja uraian lain mengenai buku tersebut.
Sesuai yang sudah dipaparkan, buku ini diurai seperti tragedi panggung yang dijelaskan lewat adegan per adegan. Dimulai dengan prolog yang cukup panjang, kurang lebih mencapai 10 halaman, lalu dilanjutkan dengan subbab berikutnya berjudul Babak I – babak 5. Dalam prolog hingga babak I pembaca akan disuguhi dengan ruwetnya asumsi para detektif terhadap kasus tersebut, disinilah awal mula catatan wasiat yang dituliskan oleh Heikichi Umezawa menjadi tolok ukur dalam penyelidikan.
Penjelasannya cukup rumit, pembaca akan dibawa seperti apa proses penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Heikichi. Mulai dari bagaimana ia bisa terbunuh, bagaimana pelaku melarikan diri, menggunakan alat apa pelaku membunuh Heikichi, mengapa kerabat-kerabat perempuan Heikichi yang terbunuh? apakah Heikichi masih hidup atau tidak? Apakah pelaku adalah sanak keluarga atau orang luar? Dan hal-hal lain yang bersinggungan dengan penyelidikan kasus.
Hingga datang kunjungan seseorang ke kantor tempat Kiyoshi bekerja. Orang ini membawa petunjuk penting dalam kemajuan kasus Pembunuhan zodiak, sampai dimana Kiyoshi dan Kazumi mendapatkan petunjuk demi petunjuk, walau ditengah jalan semua penyelidikan sempat melambat dan seolah tak ada harapan. Bisa dibayangkan sendiri betapa rumitnya kasus ini seolah pelaku lenyap begitu saja, trik pelaku yang dapat mengelabui pihak berwenang, dan para detektif cerdas diluar sana.
Dan kebingungan gak sampai disitu saja. di bagian I tadi merupakan bagian awal yang akan pembaca nikmati dengan persoalan garis lintang, letak posisi mayat ditemukan, bahkan dijelasin juga berapa kedalaman mayatnya dikubur.
Sebenarnya ada apa dengan kasus Pembunuhan Zodiak Tokyo? Mengapa kasus ini begitu sulit dipecahkan bahkan sampai 40 tahun lamanya? Berhasilkah Kiyoshi mengungkapkan kasus ini secara terang-terangan?
Tanpa penjelasan yang terlalu lebar, sekian dulu catatan tambahan dari uraian garis besar dalam novel ini.
Ulasan
dan Kesan dari Keseluruhan Buku
Untuk alur, alur dalam buku ini cukup lambat. Khususnya
diawal bagian, pembaca dibiarkan berkelana mencari dan menebak kisi-kisi atau petunjuk
awal dari kasus Pembunuhan zodiak. Sampai dibagian akhir Bab II alur dalam cerita cukup menanjak dan semakin dibuat
penasaran karena ada beberapa fakta dan petunjuk baru yang terungkap. Walau di
beberapa sisi juga ada pengecoh yang cukup kuat dalam buku ini, yang membuat
Reka semakin penasaran dengan akhir dalam ceritanya.
Narasi yang dipaparkan cenderung melelahkan di sebagian
isi dalam subbab, didominasi dengan dialog-dialog asumtif yang dilakukan oleh
kedua detektif- Kiyoshi dan Kazumi. Tapi, bagian percakapan yang
mereka sampaikan dalam buku jangan sampai terlewatkan atau dilewati, sebab
disana ada cukup banyak petunjuk-petunjuk kecil untuk mengusut benang merah
dalam kasus ini.
Gaya penulisan penulis …… hhhhh…uf..Reka gak tau apa nama istilahnya, yang pasti tulisan Soji Shimada cukup memusingkan tapi masih asik untuk diikuti. Mungkin karena ada bagian yang dikaitkan dengan ilmu astrologi dan geografi secara bersamaan. Seperti pada serial detektif lainnya, pembaca akan dibuat terus berpikir dan berpikir, deskripsi yang disampaikan penulis tidak bisa ditelan mentah-mentah. Alhasil pembaca juga harus menganalisanya kembali.
Pindah ke karakter. 2 tokoh utama disini, Kazumi dan Kiyoshi merupakan tokoh dengan kepribadian yang cukup berbeda. Kiyoshi cerdas dan sarkas. Tanpa banyak basa-basi, tetiba aja dia udah tau siapa pelakunya (kebanyakan tokoh detektif ya begini). Memang … memang mengingatkan Reka dengan Sherlock. Tapi sepertinya tokoh Kiyoshi lebih menarik, walau kadang bikin bingung karena kelakuannya, tapi terkadang sifatnya bisa begitu lembut dan lucu.
Beda dengan Kazumi. Si penggemar serial novel misteri. Dia selalu antusias dengan kasus-kasus kriminal. Jelas sih, dia juga pengaggum berat dari Sherlock holmes. Sampai-sampai ada dimana satu bagian yang memperlihatkan kemarahannya Kazumi terhadap Kiyoshi, karena Kiyoshi sempat memandang rendah tokoh Sherlock. Bagian ini malah membuat Reka tertawa membacanya. Sangat terasa bagaimana mereka begitu dekat sebagai rekan kerja.
Oiya ada juga yang menarik disini. Sang bintang utama – Kiyoshi Mitarai sempat mengalami depresi, dan saat ia akan mengusut kasus Pembunuhan zodiak, keadaannya belum begitu pulih. Doh, kebayang gak? Dia lagi mengalami depresi dan harus menyelesaikan satu kasus pembunuhan yang selama 40 tahun gak selesai-selesai? Gak terbayang…
Terakhir… buku ini punya plot twist yang cukup bercabang. Gak hanya dikejutkan dengan kejutan pertama, namun di bagian akhir menuju ending pembaca juga akan disuguhi dengan kejutan klimaks dari cerita ini dan yang paling penting lagi, menjawab pertanyaan ganjil dari apakah wujud Azoth benar-benar ada??? Hiii………. Nginget 2 bagian dalam novel ini soal Azoth, bikin Reka merinding.
Reka sendiri sangat menikmati cerita dalam buku ini, terlebih seperti dibawa kembali pada saat Reka menikmati serial dari kisah detektif Sherlock holmes. Jika kamu penyuka, pengikut atau bahkan fans berat dari cerita detektif, mungkin buku ini akan cocok untukmu! ☺
*Info lanjut tentang perjalanan Reka bersama buku-buku bacaannya? Kunjungi langsung akun Goodreads dan The Story Graph dengan username @hllreka :)
Kak Reka, aku lagi baca ini dong karena Kakak π€ͺ tapi baru mau selesai chapter Prolog jadi bagian blurb sama garis besar cerita di atas, aku skip biar nggak kena spoiler sama sekali π€£ biar aku tak berekspetasi apa-apa wkwk
ReplyDeleteTapi aku baca review Kakak, terus aku jadi nggak sabar ingin lihat perkembangan ceritanya gimana π
Ngebayangin gimana Azoth dibentuk itu ngeri banget sih π ini pembunuhnya kayak psikopat wkwk
Wahahaha Liaa baca ini toh. Prolognya panjang kan Lii π
DeleteBertahan ya Lii, tapi jangan kaget juga nanti soal surat wasiat yang ditulis sama Heikichi hahaha
Ini kayaknya ada yang versi cover gambar simbol cewek-cewek dengan setiap satu simbolnya ada aja bagian tubuh yang nggak lengkap nggak sih? Baca blurpnya aku keinget buku yang covernya kayak gitu di gramedia, tiap jalan-jalan ke sana cuma aku lihatin aja nggak berani beliπππ
ReplyDeleteTerima kasih lho mba Reka udah ngasih review buku ini, paling nggak aku tau garis besar ceritanya kayak apa.
Betul kak Endaaaah. Itu terbitan pertama dari gramedia. Yang ini pake sampul baru.
DeleteWah kak bener banget kayak gitu emang! Haha. Cover yang pertama itu agak ngeri,kak Endah jeli juga merhatiin kalo bagian tubuhnya gak lengkap. Sebenernya sampul yang sekarang juga mirip sih kak kalo kak Endah perhatiin π
Hihi sama-sama kak siapa tau kak Endah tertarik baca thriller
Kalau baca blurb-nya semacam misteri dengan psycho gitu, ya... Tapi melihat jumlah halaman plus karena Reka bilang alurnya lambat, kalau aku yang baca kayaknya dua minggu pun belum tentu kelar ini... XD
ReplyDeleteHalo Kak Hicha...
DeleteIyap kak dari awal prolog udah terasa keganjilannya. Alurnya kubilang lambat karena pembaca dibawa muter-muter sama penyelidikan detektifnya kak, jadi kayak kerasa gitu kerja keras mereka buat mecahin kasus iniπ. Jadi buku ini cocok buat yang mau coba baca buku detektif hihi. Mungkin nuansanya mirip sama serial detektif hehee