Therapy oleh Sebastian Fitzek


Penulis : Sebastian Fitzek

Penerbit : Ufuk Publishing House

Cetakan Pertama: 2010

ISBN : 978-602-8224-84-0

Penerjemah : Nina Setyowati

442 halaman

 

(saya tidak menyelipkan spoiler, mungkin hanya sedikit hint)

 

Blurb :

Josy yang berusia 12 tahun, anak seorang psikiater populer Viktor Larenz lenyap secara misterius. Penderita penyakit yang tak dapat dijelaskan ini menghilang dalam sebuah kunjungan ke dokter. Apa pun investigasinya, tetap tak membuahkan hasil.

Empat tahun kemudian, Viktor yang masih tersiksa dengan tragedi  itu, pergi ke sebuah pulau di Laut utara. Seorang wanita asing bernama Anna Glass muncul. Novelis cantik ini memberikan petunjuk mengenai Josy. Viktor pun berusaha mengetahui kejadian sebenarnya. Benarkah dia kehilangan ingatannya, atau benar-benar terkubur oleh misteri yang tidak jelas, ataukah nyawanya telah lenyap untuk selama-lamanya?

Novel yang aslinya berbahasa Jerman ini terkenal dengan sebutan novel yang tidak dapat diramalkan dari setiap langkah dan jalan ceritanya. Dingin, senyap dan beku….

 

Kilas balik tertarik dengan buku ini 

Dapet dari grup baca buku di telegram, setelah cari di iPusnas ternyata buku Therapy tersedia disana. Scrolling komentar dari orang –orang yang udah baca, bisa dibilang punya alur yang cepat dan katanya lebih baik dari karya Dan Brown? Wow, saya sendiri belom baca satu pun buku dari karyanya Dan brown, jadi saya bukan tertarik dengan buku therapy karena alasan tersebut. Alasan satu-satunya adalah dari judulnya yang simpel “Therapy” dan highlight komentar pada cover buku  “tiap halamannya memberikan ketegangan yang menggetarkan”.

Ulasan isi Buku

Sumpah. Terus terang aja, buku ini serasa di kejar deadline tugas sehari semalam. Alurnya cepat, tidak bertele-tele tapi sedikit dipermainkan oleh kejadian yang menimpa tokoh utama, yaitu Viktor Larenz.  Saya tidak menduga kalau novel therapy punya cerita yang kian menarik dan membuat saya lupa sama waktu. Pada bagian prolog dijelaskan bagaimana Josy bersama penyakitnya yang sudah begitu lama tidak memberi kejelasan pada keluarga Viktor. Semacam film misteri lainnya, prolog yang sedikit abstrak dan menjadi salah satu kunci cerita yang tidak bisa dilewatkan begitu saja dalam novel therapy.

Viktor Larenz memiliki anak berusia 12 tahun, dan sudah menghilang selama 4 tahun. Sang psikiater, Viktor belum bisa menerima kenyataan dari tragedi yang telah menimpa Josy. Ia tetap mencari celah dan terus berpikir untuk menemukan kejadian apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya. Dengan melakukan penyelidikan kecil-kecilan, menanyakan berbagai kemungkinan kepada orang-orang yang sudah mengetahui masalah tersebut. Hingga dalam beberapa waktu, Viktor sedikit sadar bahwa dirinya juga memiliki teka-teki yang masih tersembunyi.

Tokoh sentral dalam novel Therapy adalah Viktor Larenz, digambarkan pada awal bab ia menderita gangguan pada psikologisnya dan dirawat, kalian akan langsung menebaknya seperti itu saat membaca diawal prolog. Lambat laun pembaca akan dibawa masuk lebih dalam, saat Viktor melakukan perjalanan ke sebuah Pulau di laut utara, bernama Parkum. Viktor cukup kacau, kondisinya tidak cukup baik untuk tetap hidup di tengah kesengsaraan yang mendampinginya selama beberapa dekade. Hubungan dengan istrinya juga sedikit memburuk, sebab Viktor masih memercayai sebuah harapan yang ia pupuk sejak puterinya menghilang, ia berusaha untuk percaya bahwa Josy masih hidup.

Namun, hidupnya memang begitu berubah selama ia tinggal di pulau Parkum dan bertemu dengan sosok perempuan bernama Anna Glass.

Anna glass ini salah satu tokoh penting yang diisyaratkan oleh penulis. Cerita semakin menarik saat kedatangan tamu tak diundang ke dalam pondok Viktor. Kejanggalan, keanehan, penuh teka-teki dan sedikit demi sedikit muncul petunjuk yang tersirat oleh Anna Glass. Apa yang membawa Anna Glass masuk ke dalam hidupnya Viktor? Tokoh Anna seakan-akan memberitahu kita bahwa kejadian yang terjadi pada Josy adalah kepingan-kepingan ingatan yang hilang dan terpendam dalam diri seseorang.

Sensasi membaca novel Therapy mengingatkan saya dengan 2 film, yaitu identity dan fractured. Udah dibikin deg-deg an sejak awal, seakan-akan pembaca gak di kasih waktu untuk berpikir. Kira-kira siapa yang membawa kabur Josy? Atau apa yang sebetulnya terjadi pada Josy? Atau apakah pernyataan yang dituturkan oleh Viktor adalah kebenaran yang telah terjadi?

Kesan dan Pesan dari Keseluruhan Buku

Novel ini menarik dari segi plot, karakter, latar belakang tempat, dan juga isyarat kunci yang dituliskan oleh penulis cukup jelas dijabarkan jika kalian membacanya perlahan. Dan saya merekomendasikan novel ini untuk kalian yang menyukai psychology thriller. Thrillnya novel ini berhasil membuat saya terus berpikir tentang berbagai kemungkinan dalam pernyataan yang diceritakan tokoh Viktor larenz.

Bicara soal latar belakang tempat, saya bukan tipe pembaca yang memerhatikan latar tempat lokasi dalam sebuah novel, tapi novel therapy menggaet perhatian saya saat mengetahui tokoh utama tengah terdampar di sebuah pondok laut utara. Penggambarannya diceritakan dengan keadaan yang cukup suram, menyedihkan dan asing, sangat cocok dengan karakter utama, Viktor larenz yang dijelaskan hidup sendirian bersama penyakit yang diderita, harus mengurus diri sendiri di tengah musibah yang telah menimpa hidupnya. Sehingga saya bisa membayangkan seperti apakah keadaan diri saya jika saya berada di dalam posisi Viktor.

Tokoh karakter di setiap bagian novel ini tidak banyak memiliki peran penting, kecuali buat saya adalah Anna Glass dan Viktor Larenz. Plot cerita yang dibawakan cukup menghibur saya sebagai pembaca yang mengikuti genre thriller, tidak membosankan, hampir semua subbab memiliki cerita menariknya sendiri. Jalan cerita seperti Therapy sudah cukup banyak saya temukan dalam film Hollywood dengan plot twist yang bersifat tidak masuk akal dan menjengkelkan, begitu juga dengan Therapy. Siapkan diri kalian dengan plot twist di tengah-tengah cerita ~

Alur cerita dalam buku ini diceritakan cukup cepat, dimana setiap petunjuk yang didapatkan Viktor menjadi semacam rentetan kisi-kisi terhadap kasus menghilangnya Josy. Penerjemah menerjemahkannya dengan baik, sepanjang membaca buku ini saya terlampau jauh masuk ke dalam cerita, ya saya sangat menikmatinya.   

Pesan yang didapat :

Mungkin ini bukan sebuah pesan. Saat saya mengetahui Viktor yang sangat berharap dan terus berharap bahwa puterinya masih hidup dengan kondisi yang tidak diketahui, hal itu juga menjelaskan bahwa Viktor harus mampu menghadapi semua fakta yang ia terima tentang puterinya. Ia harus menelan dan menerima segala konsekuensi terhadap apa yang menimpa diri dan keluarganya. Semua harapan yang ditanam sepertinya juga harus diiringi tanggung jawab atas resiko yang dihadapi, sebesar apa pun pahitnya kenyataan.

Pesan saya untuk para pembaca, baca buku ini perlahan, kalian akan segera tahu apa yang tidak beres dengan salah satu tokoh di dalam novel Therapy.

 

Hope is like shard of glass. Tread on it, and you’ll end up wincing with every step. The best policy is to tweezer it out. Sure, it will hurt like billy-o and the wound will take a while to heal, but after that you can walk again. 



More books from Sebastian fitzek :

Comments

  1. Halo Kak Reka! Reviewnya keren banget, bikin aku jadi pengen baca juga buku ini πŸ˜†
    Apalagi ada di iPusnas! Fix, masuk ke to-read list aku deh. Terima kasih reviewnya lho πŸ€—

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga lia. Sebelumnya terima kasih ya sudah mampir balik hehe. Iya kalau suka baca novel thriller, aku sarankan harus coba baca buku ini, tensi menegangkannya kerasa sekaliπŸ”₯😌

      Delete
    2. Sama-sama. Aku lagi suka bacain book blogger πŸ™ˆ

      Mau mau, nanti mau coba baca. Sekarang harus habisin buku yang ada dulu πŸ˜‚

      Delete
  2. Waah jadi tertarik baca buku ini apalagi disebut soal Dan Brown..

    Terima kasih reviewnya mbak. Salam kenal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak phebie :) sebelumnya, terima kasih sudah berkunjung ke blog Reka.
      Bagus kak kalau menurutku dan untuk yang suka misteri suspense. sip sama-sama kak, salam kenal juga ~

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perfect Blue (1998): Bukan untuk Sembarang penonton

About my Favorite Webtoon