Booksmovies of The Month: Chapter 12 - The Borrowed 13.67
Beberapa hari lagi kita akan menyambut tahun baru 2022, dan ini juga berarti perjalanan membaca Reka di tahun 2021 sudah akan berakhir. Awal nya mau menerbitkan tulisan ini bersamaan dengan Reading wrapped 2021 yang semoga aja bisa rilis dalam beberapa hari kedepan, entah kapan hohoho.
Omong-omong, sebetulnya lega karena alhamdulillah segmen Booksmovies of the month masih beroperasi hingga detik ini. Meskipun Reka sempat lelah di tengah jalan karena jadwal menulis di blog agak sedikit berantakan semenjak bulan Agustus lalu. Selain karena alasan jadwal berantakan, keasikan membaca buku suka bikin lupa untuk melakukan kegiatan sampingan lain.
Bulan November, Reka sempat terkena book hangover eh tapi sebenernya gak bisa dibilang hangover juga sih cuman memang ada satu buku yang berhasil bikin Reka kesemsem sampai terbawa mimpi dan kepikiran ceritanya selama berhari-hari, kemudian ingin menemukan buku dengan nuansa yang serupa. Bahkan sampe sekarang pun masih mikirin buku nya, waduuuh. Sudah agak jarang sebetulnya menemukan kembali buku yang memberikan efek seperti ini.
Nah buku tersebut akan Reka bahas di bawah bersama daftar buku-buku lain yang sudah dibaca periode bulan Oktober -November. Sengaja di gabung agar lebih praktis, dan untuk BMOTM bulan Desember nanti sekalian di update bersama Rangkuman bacaan 2021.
OKTOBER
Buku - Fiksi
Kelab Dalam Swalayan - Abi Ardianda
Thanks to Lia yang sudah meminjamkan bukunya. Terbayar sudah rasa penasaranku terhadap novel ini.
Pembukaan pada novel sudah cukup membuat Reka terkesan, tapi disini Reka harus menilai dengan jujur terhadap isi buku terkait bahwa sayang sekali kalau buku ini kurang cocok dengan selera Reka pribadi.
Satu elemen yang berperan besar dalam novel bergenre thriller maupun yang sejenisnya adalah pembangunan cerita dan suasana yang terjalin dari satu bab ke bab selanjutnya. Seiring cerita itu berjalan, ada nuansa atau suasana yang membuat pembaca bisa merasakan aliran ketegangan atau dapat ikut merasakan perasaan emosi yang dialami oleh tokoh utama.
Bagian prolog memang berhasil memicu adrenalin Reka hingga dapat menciptakan berbagai spekulasi liar tentang apa yang akan terjadi pada salah satu tokoh dalam bab Prolog. Intinya; rasa tegang dan nuansa misteriusnya itu terasa sekali meskipun Reka sudah lumayan sering melihat adegan serupa dalam novel lain ataupun film.
Sayangnya.... setelah memasuki kisah di bab awal hingga pertengahan bab cerita, Reka sedikit bingung dengan bagaimana alur dalam buku ini berjalan. Tambahan informasi terlihat hanya dimasukkan sebagai figuran sesaat yang menurut Reka sedikit menganggu fokus cerita utama.
Kemungkinan lain, sewaktu membaca buku ini Reka sedang kurang fokus sehingga tidak dapat memahami ceritanya begitu dalam. Misalnya ketika membaca pertengahan bab, rasanya beberapa cerita terkesan melompat-lompat, hal demikian menjadi faktor ketidaknyamanan Reka saat membaca hingga lupa apa saja yg dijelaskan dalam bab tersebut.
Pengungkapan fakta di bab penghujung pun terasa kurang menggigit, malah terlihat agak buru-buru dalam menyelesaikan konflik yang ada. Tapi endingnya memang.....hahaha begitulah.
Tapi tapi...jangan khawatir, walaupun kurang puas tapi Reka menyukai isu yang berusaha diangkat dalam buku ini. Tentang bagaimana peran perempuan dalam kehidupan, baik dari sisi perempuan pekerja, single, maupun yang sudah menikah dan memiliki anak. Reka menangkap bahwa kehadiran seorang perempuan dapat lenyap seketika ia menikah dan memiliki anak. Juga yang bikin menarik lagi tentu saja soal “identitas” lain yang berusaha disembunyikan oleh karakter utama, dan bagaimana identitas ini kemudian memengaruhi kehidupannya.
Secara keseluruhan, novel ini bagus sekali untuk ukuran penulis yang baru saja debut perdana. Tulisan diatas hanya sebagian tanggapan Reka mengenai keseluruhan cerita, bukan sebuah kritik negatif. Sebab sebagai pembaca dan pengulas buku, Reka pun masih amatir. Reka harap tulisan ini tidak memengaruhi niat pembaca untuk mencicipi karya-karya dari penulis Indonesia ya!
Buat kamu yang baru ingin mencoba bacaan bergenre thriller psikologi, novel Kelab Dalam Swalayan bisa jadi hidangan pembuka yang renyah!
Semangat tante sasa - Thessalivia
Reka sudah pernah membahas buku ini dalam segmen Bahas Buku yang diposting beberapa bulan lalu. Kesan-kesan Reka masih sama. Buku ini sangat menghibur, edukatif dan mengharukan. Gak di sangka-sangka kalau Reka sendiri bakalan cocok dengan isi ceritanya, mengingat posisi Sasita sebagai tante yang menjaga ponakan memang sedikit mirip dengan pengalaman pribadi.
Secara keseluruhan Reka bisa mendalami kisah Sasita dan Velisa. Buku ini mungkin akan cocok untuk pembaca yang menyukai bacaan seputar keluarga dan ilmu parenting.
Sihir perempuan - Intan Paramadhita
Akhirnya bisa mencicipi karya nya Mba Intan Paramadhita juga. Baca kumcer ini untuk mengisi agenda baca bareng komunitas KBB a.k.a Klub Buku BSK, komunitas khusus membaca kumpulan cerpen dan esai. Ada yang tertarik kah untuk bergabung bersama KBB? Bisa cek informasi nya lewat blog Mba Farah atau instagram Reka di @hllreka. *promosi dikit* 👀
Oke balik ke pembahasan. Sihir Perempuan bukanlah sekedar kumcer horror biasa, awalnya sempat menduga kalau horror yang disampaikan dalam buku akan menyerupai cerita legenda horror pada umumnya atau bahkan cerita gaib tak kasat mata. Namun dugaan Reka keliru, di balik sensasi horror setiap cerpen memiliki makna tersirat, ada semacam pesan yang ingin disampaikan namun di bungkus unik melalui cerita horror yang setiap kali baca endingnya bikin mikir dan bergidik ngeri. Baru kali ini baca horror tapi diajak buat mikir— kritis menanggapi setiap cerpen yang hadir.
Potret utama dalam buku ini adalah sosok perempuan. Perempuan bersama cerita-ceritanya, bersama pengalaman pahitnya, bersama rahasia gelapnya, bersama dunia dimensi kelam nya. Dan beragam kisah muram lain yang dapat kamu temukan dengan istimewa, mempesona dan memikat bak pemintal kegelapan dalam cerpen pembuka.
Salah satu cerpen favorit Reka dalam buku ini adalah Pintu Merah dan Perempuan buta tanpa ibu Jari. Lihat? Dari judul aja udah keliatan kan kalao nuansa kumcer ini akan menimbulkan efek yang mencekam.
Halaman terakhir - Yudhi Herwibowo
Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi. Kasus pertama yang dibahas adalah kasus Sum Kuning, kasus pemerkosaan yang sempat menggemparkan kota Yogyakarta saat itu. Lalu ada kasus yang kedua yaitu kasus penyelundupan mobil mewah yang melibatkan putra pejabat tinggi.
Kejujuran Hoegeng diuji saat menangani kedua kasus besar diatas. Halaman terakhir adalah sebuah drama perjalanan dua kasus terbesar yang pernah ditangani Hoegeng.
Siapa yang tau Pak Hoegeng? Mungkin teman-teman yang suka mengikuti berita sejarah atau dunia politik pernah mendengar dan tau siapa sosok Hoegeng yang diceritakan dalam buku.
Cerita sedikit..Dulu Bapak Hoegeng ini sangat terkenal. Begitu istimewa karena ia tak pandang bulu dalam mengusut kelindan kecurangan oleh oknum tertentu yang dapat merugikan negara. Hoegeng juga terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia oleh media dan masyarakat. Hoegeng hidup pada era di mana banyak pejabat pemerintah yang korup. Abdurrahman Wahid, mantan presiden Indonesia pernah memuji kejujuran Hoegeng, dengan mengatakan bahwa "hanya ada 3 polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng".
Dalam buku nanti pembaca juga akan diajak kenalan dengan sosok Hoegeng di masa kecil-remaja-awal karirnya sebagai anggota kepolisian. Reka pikir menemukan polisi yang jujur dan berani bertindak demi kebaikan dan keadilan mungkin sudah sangat sulit sekali. Sikap beliau diluar pekerjaan pun terkenal ramah dan sederhana. Ada momen dalam buku di mana ia menolak penawaran fasilitas atas kenaikan jabatannya sebagai jenderal kepolisian namun ia bersikeras untuk menolak pemberian tersebut.
Singkat kata, pokoknya yang mau baca buku ini bisa diakses lewat iPusnas. Seseru itu emang buku ini kita bisa tau sepak terjangnya Pak Hoegeng itu kayak apa. Meskipun fiksi namun penulis menuliskan kejadian nyata sebagai tumpuan utama untuk menghidupkan cerita dalam bukunya.
Penulis berhasil meramu dan memadukkan dua kisah utama dengan cakap dan sangat mengalir. Cerita pada tiap babnya tidak dijelaskan begitu panjang dan perpindahan antar satu chapter dengan chapter lain di rajut dengan sangat rapih oleh penulis (baca nya jadi nyaman banget!). Pengenalan setiap karakternya juga terbilang singkat, mereka adalah orang-orang yang memang terhubung langsung dengan kasus utama.
Reka menyadari satu hal utama melalui kisah beliau bahwa kejujuran adalah elemen penting dalam kehidupan. Sehebat apapun diri manusia mereka tidak akan bisa lepas dari nilai kejujuran. Mereka hebat, orang cerdas dengan segala pencapaian tertingginya dalam bidang akademis namun memilih jalan licik dan curang untuk mencapai kesuksesannya hingga merugikan banyak pihak. Lalu apa yang bisa dibanggakan dari semua itu? Pun selain itu, dari kasus yang dibahas dalam novel sedikitnya menyenggol isu sosial dan permainan “politik”. Dimana orang2 diatas sana bisa “menyihir” segala sesuatu yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh orang biasa.
Secara keseluruhan buku ini cocok teruntuk teman-teman penggemar misteri kriminal yang bersangkutan dengan kisah sejarah Indonesia pada masa order baru, meskipun tidak dijabarkan secara detail setidaknya novel ini bisa dijadikan referensi tambahan tentang kasus Sum Kuning yang sempat terkenal pada masa-nya.
Buku - Nonfiksi
Very good lives - J.K. Rowling
Bagaimana agar kita bisa menerima kegagalan? Dan bagaimana agar kita dapat menggunakan imajinasi untuk memperbaik diri kita dan orang lain?
Dengan menggunakan kisah-kisah dari masa kuliahnya, sang penulis kenamaan membahas pertanyaan-pertanyaan terpenting dalam hidup dengan tajam dan menggugah.
Sebuah pidato singkat yang pernah disampaikan oleh J.K Rowling dalam acara wisuda Universitas Harvard tahun 2008. Sebagai orang yang sedang ada di tahap galau soal kegagalan dan takut menghadapi kegagalan J.K memberikan pidato yang cukup menyentil dan menohok.
Nasihat-nasihat kecil yang diberikan oleh nya terbilang tidak begitu spesial atau berbeda, mungkin kamu akan merasa familiar dengan kalimat-kalimat yang tersebar dalam buku ini. Hanya saja, Reka memang menaruh perhatian lebih pada buku yang menyajikan kisah berdasarkan pengalaman pribadi si penulis.
Ada satu pernyataan beliau yang paling Reka sukai dalam buku ini
Kesadaran bahwa kalian berhasil keluar dari kegagalan dalam keadaan lebih bijaksana dan lebih kuat membuat kalian yakin bahwa ternyata kalian bisa melewati segala kesusahan hidup dengan baik. Kalian tidak akan pernah benar-benar mengenali diri sendiri, atau betapa kuatnya sebuah hubungan sampai keduanya diuji melalui cobaan hidup.
NOVEMBER
Buku - Fiksi
The Borrowed - Chan Ho Kei
Buku ini terbagi atas enam bagian yang diceritakan dalam kronologi terbalik—masing-masing berisi kasus penting dalam karier Kwan dan terjadi di tengah momen penting sejarah Hong Kong: Pemberontakan Kelompok Kiri tahun 1967 ketika teror bom mengancam penduduk Hong Kong; konflik antara Polisi Hong Kong dan Komisi Independen Anti Korupsi Hong Kong tahun 1977; Pembantaian Tiananmen tahun 1989; Serah-Terima Kekuasaan tahun 1997; dan Hong Kong pada tahun 2013 saat Kwan diminta menyelesaikan kasus terakhirnya ketika dia sedang terbaring koma di rumah sakit.
*ambil napas—buang—ambil—buang*
Ini adalah buku fiksi misteri terbaik yang Reka baca di tahun 2021 (jika nanti sampai akhir Desember tidak menemukan pesaingnya 😆). Gak tau harus bahas kayak gimana karena rasanya gak cukup kalau menyampaikan tanggapan barang 2-3 paragraf saja. Sesaat setelah menamatkan bukunya cuman bisa berkomentar
“Gila.... gue suka banget sama buku ini T___T”
Biasanya sebisa mungkin Reka tidak ingin mengucapkan kata-kata “Gila” bagus banget tapi memang cerita yang dibawakan Chan ho kei pada novel ini sangat cocok dengan selerakuu😭. Tipe cerita kriminal yang mungkin selama ini telah lama Reka cari. Soalnya sekarang entah kenapa tuh kayak udah susah aja menemukan buku yang sungguh-sungguh membuatku terpukau. Kadang baca hari ini, dua hari kemudian udah langsung lupa sama ceritanya. Bukan berarti cerita nya gak bagus ya tapi rupanya memang kurang cocok saja dengan selera Reka.
Oke daripada kebanyakan Fangirling, Reka akan langsung tuliskan beberapa alasan kenapa Reka sangat sangat menyukai buku ini.
- Penggunaan kronologi mundur. Cerita yang menggunakan alur atau kronologi mundur menghasilkan cerita yang lebih menantang (menurut Reka). Pembaca seakan dipaksa harus memahami dua kali lebih untuk memahami keseluruhan inti cerita dengan memasuki terlebih dahulu dimensi waktu masa kini lalu menuju cerita di masa lalu.
- Detail yang menonjol. Beneran deh, ini buku tuh detail banget. Tapi kalo dipikir kebanyakan buku-buku detektif misteri kriminal itu ya yang seperti buku ini! Bahkan Reka ngerasa kalo Chan Ho Kei sangat bekerja keras untuk melahirkan novel The Borrowed. Awalnya Reka sempat puyeng kok ya “satu kasus aja alur penyelidikannya ribet dan panjang banget”. Namun Reka menemukan detail yangg menonjol tersebut bisa di ibaratkan seperti napas untuk menghidupkan roh dalam buku ini.
- Penuh kejutan. Biasanya kalo baca buku detektif Reka bisa menebak antara siapa pelaku, bagaimana triknya atau apa motif kejahatannya, tapi tidak berlaku pada buku ini. Well kalau siapa pelakunya masih bisa nebak sedikit-sedikit. Selama baca berasa bloon bangetttt.... udah jalan setengah cerita dan menganggap “oh pasti dia nih pelakunya”, atau “oh maksud kasusnya begitu” .Eh ternyata bukan tapi kayak gini! Seolah pembaca gak dibiarkan untuk menebak dengan mudah, hebat Reka tertipu berkali-kali. Pemikirannya Chan ho Kei kelewat out of the box sih. Penulis berhasil membuat kejutan berlapis di setiap cerita yang membuat Reka tepok jidat *ala Sonny Lok* 😂.
- Gaya penulisan. Semenjak baca Second sister Reka memang sudah menganggumi gaya bercerita Chan Ho kei yang cakap dalam mendeskripsikan suatu kejadian. Hanya sekali baca Reka bisa langsung membayangkan dalam pikiran bagaimana gambaran jelas adegan tersebut. Dan tanpa adanya narasi deskripsi yang terlalu panjang dan bikin pusing. Diksi yang digunakan juga gak rumit, simpel, sederhana namun amat detail. Beliau juga piawai banget dalam memberikan pembukaan cerita yang langsung bikin pembacanya penasaran. Misalnya saja pada novel Second Sister, disana penulis langsung menyajikan penggambaran tempat kejadian perkara dari kasus utama, dimana pembaca akan dikasih tau langsung saat tokoh utama melihat tempat lokasi tewasnya sang adik. Sama hal nya dengan pembukaan pada novel The Borrowed. Penulis juga memulai kisah dengan narasi tokoh utama yang mengunjungi TKP. Dengan demikian, faktor inilah yang menurut Reka menjadi salah satu kekhasan penulis, tanpa adanya narasi panjang lebar tentang tokoh, latar tempat dan hal lainnya, justru dengan pembuka seperti inilah sensasi suspensi dalam buku misteri lebih terasa mencolok dan membuat Reka gak mau lepasin bukunya secara cuma-cuma.
Membaca buku ini Reka anggap seperti sedang membaca sejarah - sejarah tentang sosok Kwan Chun Dok sebagai detektif jenius pada masanya yang diceritakan melalui kronologi mundur. Pembaca akan mengetahui perlahan, seperti apa sosok Kwan Chun Dok, bagaimana ia bisa dikagumi oleh rekan-rekan kerjanya, seperti apa kehidupan ia di masa mudanya, dan kisah lain yang berkaitan dengan Chun Dok. Selain itu, karakter Kwan Chun Dok sendiri dijelaskan sebagai sosok yang cerdas (so pasti), cekatan dan pelit namun tidak pelit dalam membagi ilmunya. Cerdasnya juga gak nanggung, presentasi keberhasilan Dok dalam memecahkan kasus bahkan mencapai 100%, alias gak pernah gagal. Doh, seakan sangat sempurna sekali tanpa celah? Sebab itu Reka jadi amat penasaran sepintar apa sih si Kwan Chun Dok ini?
Terus terus faktor utama lain yang membuat buku ini semakin seru dan greget adalah para karakter penjahat yang hadir. Aksi mereka bahkan gak kalah keren dari anggota kepolisian disini, otaknya lihai dan lincah dalam menyusun strategi. Apalagi pas membaca kasus di bab 3 tuh yaampon berasa lagi nonton film, keren banget sih.
Udah dah pokoknya ini buku bagus. Bagus. Bagus. Nyaris gak ada kekurangannya di mata Reka. Reka sangat puas, ngasih bintang 5/5 kayaknya masih kurang, akan kuberikan 100 bintang jika perlu...lebay sekali, maaf ya Reka jadi bucin banget sama buku ini.
Terlepas dari kesan singkat mengenai The Borrowed, semua yang sudah Reka tuliskan disini sifatnya subjektif, belum tentu buku yang Reka nilai sangat bagus akan bernilai sama di mata para pembaca. Namun Reka gak akan segan merekomendasikan novel ini untuk teman-teman penyuka dan pecinta genre misteri kriminal yang dilatarbelakangi dengan sejarah kota Hongkong.
Udah ah jadi panjang sendiri kan niatnya cuman ingin membahas singkat aja tapi malah melebar kemana-mana.
Pesan Reka buat yang ingin baca The Borrowed, jangan pasang atau membayangkan segala rupa ekspektasi, baca saja, kosongkan pikiran, hingga nanti siap bertemu dengan kejutan-kejutannya😁 (oh ternyata suratan takdir Tuhan memang selalu mengejutkan, baca; setelah kamu menyelesaikannya hingga bab akhir).
Fyi...buku ini juga sempat dibahas dalam podcastnya Mba Leila Chudori bersama Mba Petty, jika ada yang ingin tau obrolan seru mereka perihal novel The Borrowed, bisa langsung kunjungi link berikut ini >> In Contemplation with Petty Fatimah - Novel The Borrowed
Cermin dua arah - Adi. K
Kemarin sempat terlintas keinginan untuk membaca buku kumpulan fiksi mini, alhasil Reka mencari tahu buku apa saja yang masuk ke dalam kategori tersebut. Dan akhirnya menemukan beberapa diantara salah satunya adalah buku karangan Adi.K dengan judul Cermin dua arah.
Gak bisa komentar banyak sih karena ini pengalaman pertama dalam membaca kumpulan fiksi mini. Banyak cerita-cerita yang mengandung unsur kematian. Pembaca akan diajak menyelami kisah singkat sejenak dalam diksi yang cukup mudah dipahami. Ada yang berhasil bikin Reka takut, merasa ngeri dan mengerutkan dahi ketika membaca ending di setiap kisah yang hadir.
Diluar hal itu Fiksi mini dapat menjadi alternatif pilihan selain membaca kumpulan cerpen sebagai hidangan bacaan dikala sumpek membaca novel utuh. Beberapa hari lalu Reka juga berhasil menemukan dua kumpulan fiksi mini atau cerpen singkat yang rencana-nya akan Reka baca di tahun depan. Yaitu adalah Matinya burung-burung karya penulis Amerika Latin dan Pemburu aksara karya Ana Maria Shua.
Buku - Nonfiksi
Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi - Kristin samah & Fransisca Ria.S
Kebetulan, beberapa waktu lalu Reka sedang membutuhkan bacaan yang memotivasi perkembangan diri dan menginspirasi lewat kisah nyata. Lagi gak cocok baca buku motivasi atau self improv yang banyak diisi dengan beragam teori Abece, dan sejenisnya. Melalui kisah berdasarkan kejadian atau pengalaman nyata, ternyata pengaruhnya terasa lebih besar untuk diri Reka sendiri, dalam hal ini seperti ragam buku bergenre memoar, autobio atau biografi.
Salah satunya setelah membaca buku “Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi”. Kisahnya pun memang sederhana sekali. Secara garis besar buku ini mengisahkan tentang seluk beluk Ibu Sujiatmi di masa muda dan bagaimana ia mendidik dan membentuk sosok Bapak Joko Widodo yang saat ini dikenal sebagai pemimpin negara dengan sifatnya yang sederhana dan “biasa-biasa saja”.
Pola asuh dan gaya mendidik Sujiatmi terhadap anak-anak nya merupakan pola asuh yang juga diterima oleh Sujiatmi dari kedua orang tuanya dahulu. Yaitu, mengutamakan nilai kesederhanaan, kejujuran dan ketaatannya terhadap Tuhan.
Ibu Sujiatmi ini dapat digambarkan sebagai orang yang “gak neko-neko”, gak banyak nuntut, gak banyak mau ini itu, bukan tipikal orang tua yang mendikte anaknya ke arah yang ia inginkan. Penanaman nilai-nilai kesederhanaan dan kejujuran menjadi ciri khas yang dibawa semasa hidupnya Sujiatmi dan keluarga. Hingga Reka juga mengaggumi prinsip hidup ibu Sujiatmi tentang “hidup secukupnya”, tanpa perlu berlebih lebihan dalam mendapatkan segala sesuatu.
Apa yang ditonton?
Tau gak? Saking banyaknya yang Reka tonton selama bulan Oktober-November kemarin sampe lupa filmnya apaan aja😅. Tapi ada 3 tontonan yang begitu berkesan dan paling diingat....
Voice 4
Seorang pembunuh berantai dengan kemampuan indra pendengaran yang tajam muncul. Pembunuh berantai tersebut membunuh orang menggunakan kemampuannya tersebut. Karena itu, Kang Kwon-joo yang juga memiliki kemampuan indra pendengaran yang tajam menjadi terpojok. Kang Kwon-joo bekerja sama dengan Detektif Derek Jo untuk menangkap pembunuh berantai tersebut. Derek Jo adalah seorang yang berprinsip tidak mentolerir kesalahan. Dia adalah ketua tim dari LAPD (Los Angeles Police Department). Tim LAPD ini menangani geng kriminal.
Sebagai penonton Voice sejak season pertama, Reka tidak ingin melewatkan sedikit pun serial tv ini. Dan juga sebagai penyuka genre thriller serial ini patut di coba sih.
Intinya voice 4 juga gak kalah bagus dan mencekam dengan serial Voice musim pertama-ketiga. Karakter antagonis disini mengingatkan Reka dengan serial voice season pertama yang memiliki latar belakang keluarga terpandang. Ia memiliki persona dibalik kejahatan yang dilakukannya. Mental disorder juga sempat dibahas dalam cerita sehingga semakin memantik rasa kekepoan Reka terhadap karakter antagonis tersebut.
Nonton serial Voice keempat juga mengingatkan Reka dengan film Split atau pada novel 24 Wajah billy, di mana kita dapat melihat gejala-gejala aktif yang dialami oleh penyandang multiple personality atau biasa disebut dalam bahasa ilmiahnya dengan dissociative identity disorder. Harus Reka akui bahwa aktor—Lee Kyu Hyung (sebagai Dong Bang Min) memainkan perannya dengan amat baik dan memuaskan Reka sebagai penonton yang gemar sekali nonton beginian wkwkk.
Bicara ending dari season keempat, Reka udah memikirkan dugaan-dugaan liar soal sosok siapa sebenarnya “Bang Je Soo” iniii?? Kenapa keliatannya dia punya hubungan masa lalu dengan Kwon Joo ya 🤔. Memang semestinya dari awal yang harus dibunuh itu si Je soo ini deh.
Okai.. Reka gak mau membahas lebih dalam, ngeri spoiler karena rasanya tuh ada yang kurang ya kalau membahas film dan series tanpa membocorkan isi ceritanya😅
Semoga saja musim kelima nanti penonton bisa tau lebih dalam tentang tokoh utama ternama yaitu Mba Kang Kwon Joo dan Bang Je Soo serta si cewek satunya lagi entah siapa dia. Apakah mereka punya hubungan di masa lalu dan Kwon Joo gak mengingatnya sama sekali. Ayooo cepatlah semoga tahun depan season kelima bisa segera rilis 😁
The Invisible Guest
Film ternyebelin yang Reka tonton diakhir tahun ini. Super ... walaupun memang tema pembalasan dendam dalam film misteri sudah menjadi hal yang umum bahkan kayaknya sih pasaran ya hahaha.
Melalui film ini seolah ingin berbicara kepada para penonton bahwa orang penting sekalipun ketika mereka melakukan tindakan kriminal ya sudah semestinya mereka juga pantas di hukum. Walau kadang hukum itu sendiri tidak bisa melindungi masyarakat melainkan dapat “di beli” oleh oknum tidak bertanggung jawab. Hal inilah yang terkadang membuat seseorang atau korban akhirnya memiliki niat untuk membalaskan perbuatan para oknum tersebut dengan cara yang buruk.
Menariknya film ini ..pihak keluarga dari korban memutuskan untuk mencari tau siapa yang membunuh secara tidak sengaja namun tidak bertanggung jawab atas kecelakaan yang dialami putera mereka. Keputusan mereka untuk mencari fakta alih-alih mengeksekusi dengan cara impulsif, dan lebih memilih jalan keluar dengan cara yang brilliant, hingga berhasil bikin Reka melongo pas melihat nasibnya si A 😂.
Keluarga korban merasa sudah capek dengan segala “prosedur” hukum agar si A ini bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Belom lagi rasa kepercayaan mereka terhadap pihak kepolisian pun perlahan menghilang dan akhirnya memilih untuk bertindak sendiri. Tapi sumpah si A itu emang nyebelin banget sih. Jengkel aku dibuatnya.
Sepanjang ceritanya berjalan penonton akan diajak untuk menyaksikan kasus kematian si pacar melalui POV Adrian. Kemudian penonton di geret untuk ikut menebak-nebak...
“apakah betul keterangan yang diberikan oleh Adrian adalah fakta yang sebenarnya? Betul kah ia tidak menyembunyikan apapun?”
Akhir dari segala akhir Reka puas dengan endingnya. Alur serta plot tersusun rapih dan rapat tapi meski begitu di tengah durasi film sebetulnya Reka bisa menebak sedikit soal apa yang sebetulnya terjadi pada si Adrian.
Country Life Vlog
Nonton kanal ini bawaannya bikin laper terusss....setiap lagi nonton kayak ada aroma-aroma masakan yang hilir mudik dalam rongga hidung, padahal mah engga bikin apa-apa. Terus terus sembari menonton makanan kita juga diajak melihat kota Azerbaijan yang mempesona mata, pemandangan yang luar biasa MashaAllah. Jadi ngebayangin sendiri kayaknya kalo udah nanti saatnya jadi nenek-nenek Reka bakalan pindah dan memilih untuk tinggal di luar kota aja sih, jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang serba glamor. Bahkan kayaknya sekarang juga udah kepengin tinggal di tempat kayak gini...... entah akan bertahan apa tidak jauh dari jangkauan teknologi?? Haha ha.
Oiya mau kasih tau
Buat yang kepo bisa langsung cek kanal youtubenya disinii >>
*****
Tamat.
Eh belum deng masih ada BMOTM untuk bulan Desember. Buku dan film yang Reka saksikan selama bulan Oktober hingga November secara keseluruhan sudah memuaskan!
Dari semua buku yang udah dibaca, buku terfavorit periode 2 bulan jatuh kepada The Borrowed karya Chan Ho Kei
Lalu buku tidak terduga dan Reka sangat menyukainya jatuh kepada Semangat Tante Sasa! Karya Thessalivia
Selesai sudah BMOTM bulan Oktober dan November. Semoga bulan depan bisa segera update untuk Rangkuman bacaan tahun 2021, penginnya sih Akhir tahun tapi entahlah.
Okai... terima kasih banyak sudah membaca sampai akhir!! ~
Paling dibikin penasaran sama buku The Borrowed 🙈. Kak Reka udah berkali-kali mention buku ini, tapi moodku untuk baca buku itu belum muncul 😂, aku malah lagi baca komik sekarang #plakk. Jujurly, aku penasaran banget karena sampai diberi nilai sempurna oleh Kak Reka 🥺. Tipikal buku yang bikin mikir nggak sih, Kak?
ReplyDeleteLagi baca SpyxFamily ya Lii? Wkwkwk emang gemesin banget yaa? Aku jadi kepengin baca tapi belakangan mood baca komik lagi gak ada terus niih.,.biasanya liat webtoon tuh semangat😆
DeleteHmmm gimana ya menjelaskannya...sebenernya Lii buku ini sama seru nya kayak Second sister, mungkin mirip sama Tokyo zodiac murders soal detailnya tapi kamu tau kan kalo Chanho itu ciri khas tulisannya cukup ringkas dalam menjelaskan sesuatu, jadi gak bosen bacanya. Nah kalo mau kamu bisa dengerin podcastnya Mba Leila dulu tuh yang linknya sudah aku sematkan diatas. Siapa tau darisana kamu bisa dapet gambaran lebih jelas 😁. Kalo bikin mikir banget atau enggak sebenernya sama aja kayak buku misteri lain sih Lii, detail pada penjelasan penyelidikannya tapi twistnya itu yang ngeselin duh sumpah aku msih gregetan loh sampe sekarang WKWKK
Arrrggghhh Otw beli pokoknya.. 🤣🤣🤣🤣
ReplyDeleteThe Borrowed yang paling bikin penasaran. Mungkin karena efek Second Sister masih membekas di hati kali ya.. jadi, kepengen baca Buku beliau yg lain.. hoho..
Well, terimakasih Mba Reka.. as usual. Bacaan Mba Reka selalu yg di luar dugaan.😅
Asikk beneran beli ya Baay? Wkwkwk after effectnya masih kerasa banget memang,parah juga nih 😅
DeleteThank you juga Bayy udah sering mampir kesini. Selamat membaca 💪📖
Langsung masukin satu video dari Country Life Vlog ke Watch Later karen mba Liziqi udah dari tengah tahun nggak update😭😭😭 semoga baik-baik saja mbaknya🥺
ReplyDeleteLangsung cus pinjem novel Halaman Terakhir juga wkwkwkwk (pakabar Jo's Boys belum selesai-selesai😂😂😂) maaciw mba Reka rekomendasinya😍
Hoo Mba Liziqi ini youtubenya sejenis dengan CLV kahh? 👀
DeleteWkwk Jo’s boys kenapa belum selesai kak? Sip sama-sama Kak Endah semoga cocok dengan bukunya ya! 😁