SHERLOCK HOLMES SERIES
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit : Shira Media
Tahun Terbit : 2014
Kau tak pernah sadar bahwa hal-hal yang paling rumit biasanya sangat
bergantung pada hal-hal yang paling sepele (The Adventure of Creeping Man)
Hai April!
How you guys doing? Saya harap
kabar hari ini di kelilingi dengan orang-orang terbaik. Well, hari ini saya
akan bercerita dan memberi sedikit ulasan tentang Sherlock Holmes Series, walaupun udah agak basi tapi gapapa. Saya tidak memberikan ulasan dari
setiap novelnya, saya akan membahas secara merata.
Sherlock Holmes? Penggemar petualang
detektif pasti sudah sangat kenal dengan nama ini. Detektif yang terkenal
dengan otak cemerlang dan sikapnya yang dingin, cekatan dan tegas membawa
banyak penggemar berbondong-bondong untuk membaca dan menonton petualangan
Sherlock Holmes. Dalam 4 buku ini saya telah banyak disuguhkan dengan cerita di
luar ekspektasi, adegan cemerlang, dan karakter duo combi sobat baik yaitu Mr. Sherlock
Holmes dan Dr. John Watson yang selalu berhasil membuat saya gemas dan kagum
atas sifat dan tingkah mereka.
Dari 4 buku series petualangan Sherlock
Holmes diatas sebetulnya masih ada yang belum sempat saya baca dan belum di
beli. Urutan series bukunya adalah ; A study in Scarlet, The Sign of Four, The
Adventures of Sherlock Holmes, The Memoirs of Sherlock Holmes, The Hound of the
Baskervilles, The Return of the Sherlock Holmes, The Valley of Fear, His last
Bow, dan The Cast Book of Sherlock Holmes. Beberapa yang sudah saya baca, gak
ada yang bikin saya kecewa dengan ceritanya. Semua sesuai dengan apa yang
selama ini saya cari dari petualang seorang detektif. Yah, walaupun tidak bisa
di sangkal bahwa Sherlock juga pernah melakukan kesalahan dan mengalami
kekeliruan terhadap hasil deduksinya.
Sir Arthur Conan Doyle dengan
begitu apik, lugas dan cemerlang mengagambarkan tiap kasus dan karakter
masing-masing tokoh yang ada. Cerita yang paling saya ingat diantaranya adalah Ilmu Pengetahuan Deduksi dari series The Sign of Four.
Sederhana, cerita ini
menjabarkan bagaimana Sherlock dan Watson sedang berbincang atau bahkan
berdebat mengenai suatu hal dan pengalaman hidup mereka selama menjadi rekan
detektif swasta yang amatir. Dengan deduksi Sherlock, seringkali Watson dibuat kesal dan jengkel olehnya. Kemampuannya terhadap segala sesuatu terlalu sempurna yang dapat menggiring Watson
pada jangkauan akal diluar batasannya. Watson terlalu kagum bahkan kehilangan
keberanian untuk menentangnya.
Bukan hanya karena lontaran deduksi
yang membuatnya terlihat cerdas, tapi sikap tegas, kemampuan observasi dan jangkauan
pengetahuannya terhadap berbagai ilmu pengetahuan membuat otaknya terus ingin
bekerja dan bekerja. Ini kalimat favorit
saya ketika Sherlock berbincang soal fakta dan pemikirannya.
“Beberapa fakta seharusnya ditekan, atau paling tidak harus lebih
proporsional dalam penyajiannya. Satu-satunya masalah yang layak
disinggung-singgung dari kasus itu hanyalah pemikiran analitis dari pengaruh ke
penyebab, dengan mana aku berhasil mengungkap kasusnya”.
Surai Singa dari series The
Case Book of Sherlock Holmes juga menyita perhatian saya.
Kasus ini ditulis
sendiri oleh Sherlock dan juga di tangani sendiri tanpa rekan kesayangannya, yaitu Watson.
Alasan inilah yang juga membuat saya tertarik saat membaca cerita Surai singa. Kasusnya
mengungkapkan bagaimana kasus seorang guru, Fitzroy McPherson mati di depan
mata Sherlock dengan kondisi punggung yang penuh guratan merah, wajah yang
tampak sangat kesakitan akibat menahan penganiayaan yang hebat.. Surai Singa,
kasus yang unik dan membuat kalian bertanya-tanya apa yang menyebabkan orang-orang
ini mati di mana benang petunjuk malah beralih dari tersangka. Ini bukan kasus biasa,
bahkan Sherlock memang harus nekat untuk mendekati pelaku maut di Pantai.
Kemudian juga ada, Petualangan Detektif yang Sekarat dari
series His Last Bow.
Cerita yang juga
membawa saya kedalam bawah sadar bahwa saya mengira cerita ini adalah cerita
akhir dan berakhir dengan kematian Sherlock (bahwa saya tahu Sherlock itu hanya
fiksi). Kali ini adalah sebuah kasus yang ditangani Sherlock dalam keadaan
terbaring sakit di tempat tidurnya selama 3 hari tanpa makan dan minum. Apakah yang
sedang di tangani dan di bongkar oleh Sherlock, dan belum lagi dari sikapnya
yang dingin terhadap rekannya, membuat Watson semakin khawatir dan penasaran
atas apa yang sedang direncanakan sobat eksentriknya itu.
Lagi, saya tidak mau terlalu
kagum dengan tokoh fiksi, tapi kali ini saya sepertinya sudah dibius oleh
karakter Sherlock. TV series Sherlock
Holmes yang diusung oleh BBC juga sudah saya babat habis dan berulang kali saya tonton, karena terlalu sayang
kalau saya hanya membaca bukunya saja. Karakter Watson, rekannya yang sangat
berbeda dari Sherlock memberikan penyegaran dari karakternya yang kaku
dan terkesan cuek.
Belum lagi, sang penulis. Kita tidak
boleh melupakan beliau yang telah menyediakan waktunya untuk membuat karakter
fiksi yang terinspirasi dari Dosennya sendiri. Sir Arthur Conan, gaya penulisan
yang cakap, lugas dan detail membuat saya betah untuk membaca Sherlock Holmes. Selain
itu, yang saya sukai dari cerita Conan Doyle (SH) adalah bagaimana cara dan
metode penyelesaian Sherlock. Saya menjulukinya sebagai tupai, Sherlock yang
lincah dengan segudang ide liar dan gilanya dikala menyelesaikan kasus.
Gemar
kesana kemari dalam mencari bukti, pergi ke TKP, mendatangi rumah-rumah saksi dari peristiwa,
melakukan penyamaran, bepergian jauh untuk meneliti kasus yang ditangani, dan
lain-lain. Sangat menjiwai dalam peran untuk seorang detektif. Karakternya yang
terus terang, arogan, dan penggambaran fisik nya yang sangat saya sukai. Ya,
dari itu semua saya juga pernah membaca karya detektif lainnya, dan tidak
mengerti saya tetap menyukai karakter Sherlock Holmes.
Segitu dulu pembahasan buku untuk hari ini. Untuk cover buku saya menyukai warna sampul dan pemilihan design cover buku yang terkesan simpel namun tetap terlihat misterius, kemudian terjemahannya yang
mudah di tangkap dan dicerna. Over all, bagi pemula yang berkeinginan untuk membaca cerita
detektif, bukan pilihan yang keliru kalau memulainya dari fiksi series Sherlock
Holmes yang diterbitkan oleh Shira Media.
Picture by: author rekamairan
Belum pernah baca novelnya, cuma suka ngikutin series nya di BBC. Jadi pengen coba baca novelnya....
ReplyDeletehai Mur terima kasih lagi sudah mampir kesini. iya, koleksi novelnya masih banyak dijual kok, dan gak kalah seru sama series tv nya :)
DeleteWow! I also love BBC's Sherlock and currently binge-watching it (for the fifth time)! Currently reading the "Adventures of Sherlock Holmes" :) Nice blog you have here, thank you for sharing!
ReplyDeleteI'm not surprised if you watched repeatedly :D what's your favorite season?. Yes so me too! And thank you for having to read my blog
Delete